Cetakan bunga kelopak 6 paling sering digunakan dalam pembuatan wadai yang juga terkenal hingga ke luar daerah. Berbahan besi, hasil bakarannya dinilai pas dan memberikan aroma yang juga khas dan semakin menambah kenikmatan dari tiap gigitan.
Di Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, tak sedikit industri rumahan yang mengolah bingka. Biasanya, beda daerah, beda pula jenis dan karakteristik bingka yang dihadirkan.
Seperti di daerah Gambut, Kabupaten Banjar, bingka dimodifikasi dengan tambahan kelapa muda atau ‘nyiur anum’. Namun pakemnya tetap sama, yakni dibakar dalam cetakan bunga kelopak 6.
Satu loyang bingka biasanya dapat dinikmati 6 orang, karena satu potong saja sudah cukup mengenyangkan.
Baca Juga: Daftar Kuliner Malam di Tengah Gelapnya Kota Bengawan yang Tak Boleh Dilewatkan
Tapi seringkali, satu potong saja tak cukup membuat lidah puas.
Jika dilihat sekilas, bingka khas Banjar memang mirip dengan bingke dari Pontianak yang juga tak kalah terkenal.
Bahkan dari bahan dan cetakan, kemiripan sangat terlihat. Tak heran jika bingka dikenal dan dan memiliki kemiripan di daerah lain yang masuk regional Kalimantan.
Termasuk ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Baca Juga: Murah dan Enak, Ini 5 Jajanan Pasar Legendaris yang Ada di Solo