Manado, Sonora.ID - Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang tutup usia pada 13 Februari pukul 00.31 WIB di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Sinyo Sarundajang, merupakan tokoh kelahiran Kawangkoan kabupaten Minahasa dan pernah menjabat sebagai gubernur Sulawesi Utara dua periode, yakni 2005-2010 dan 2010-2015.
Setelah menjalani perawatan intensif dari tim dokter, di rumah sakit MRCCC Siloam, Jakarta. Keluarganya menyebut dirinya meninggal dunia karena sakit kanker.
Baca Juga: Tenaga Ahli BK DPRD Sulut Rekomendasikan Pemberhentian James Arthur
Jenazah rencananya akan diterbangkan dari Jakarta ke Manado pada Senin 15 Februari.
“Beliau, pertama kali mengalami sakit pada tahun 2014, selagi masih menjabat gubernur sulawesi utara, jadi selama enam tahun berada dalam kondisi perawatan, pengobatan, lima tahun sebelum adanya pandemi Covid-19 beliau mengadakan perawatan dan pengobatan di Jepang. Namun karena ada pandemi Covid-19, perawatan pertama dilakukan di Jakarta, kemudian ada juga di Manila karena sebagai duta besar Indonesia untuk Filipina. Beliau didiagnosa mengalami sakit kanker liposarkoma,“ jelas Eka Siwi Oroh kerabat almarhum Sinyo Sarundajang, di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (14/2/2021).
Dikenal luas sebagai pejabat negara, sinyo sarundajang pun dikenal sangat dekat dengan keluarga.
Baca Juga: Budayawan Prie GS Meninggal Dunia Hari Ini, Ini Profil Lengkapnya
Keluarga mengaku sangat kehilangan sosok ayah maupun kakek yang tegas dan berintegritas.
“Dari kepergian orang tua kami, tentu banyak hal yang bisa disampaikan, tapi yang paling utama yang dititipkan adalah untuk senantiasa berbuat sebaik mungkin kepada masyarakat, sehingga hidup kita itu bisa menjadi berarti di tengah masyarakat maupun di tengah keluarga,“ kata Fabian Sarundajang putra Sinyo Sarundajang.
Sebelum menjabat sebagai duta besar, Sinyo Sarundajang adalah Gubernur Sulawesi Utara dua periode sejak tahun 2005 hingga 2015.
Sejumlah jabatan strategis pun pernah diembannya antara lain Wali Kota Administratif Bitung, Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, penanggung jawab Gubernur Maluku Utara tahun 2002, dan penanggung jawab Gubernur Maluku pada tahun 2003 saat terjadi konflik di daerah tersebut.
Baca Juga: Polisi Amankan Pelaku Penaniayaan Di Perkebunan Ratatotok Minteng