Banjarmasin, Sonora.ID - Seekor trenggiling dievakuasi oleh Tim Animal Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Senin (15/02) pagi.
Proses evakuasi yang berlangsung sekitar 30 menit itu, bermula pada Minggu (14/02) malam. Salah seorang warga Kabupaten Batola, Ali, diketahui menghubungi tim tersebut, lantaran kediamannya dimasuki seekor hewan aneh.
Setelah tim datang ke lokasi dan melakukan pemantauan, rupanya hewan aneh yang dimaksud adalah seekor trenggiling, yang masuk dalam kategori langka.
Baca Juga: Komisi IV DPRD Kalsel Komunikasikan Kondisi Pascabanjir ke Kemensos RI
"Trenggiling itu bersembunyi di salah satu tiang bagian atas rumah warga. Pemilik rumah, tak tahu kalau ternyata hewan itu trenggiling," tutur salah seorang anggota Animal Rescue, Ahmad Hanafi saat dikonfirmasi Smart FM.
Tak ingin gegabah, tim pun berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel. Setelah mendapat instruksi untuk melakukan evakuasi, tim pun beraksi. Evakuasi sendiri ternyata tak segampang yang dibayangkan.
"Trenggiling mencengkram kuat salah satu tiang rumah. Trenggiling itu juga melilitkan ekornya ke kayu. Itu yang membuat kami kesulitan," timpal Andi Saputra, Anggota Tim Animal Rescue.
Baca Juga: Gencar Pembongkaran JBG, Warga Banjarmasin Anggap Kurang Sosialisasi
Selanjutnya, trenggiling yang dievakuasi diserahkan ke BKSDA Kalsel. Mengingat status trenggiling yang langka, sehingga perlu penanganan lebih lanjut.
"Kami menduga, habitatnya di alam liar terganggu. Makanya sampai datang ke permukiman warga," tutup Andi.
Setelah diserahkan kepada pihak Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan, binatang yang termasuk dalam ordo Pholidota itu akan diletakkan di tempat transit khusus satwa.
Fungsional, Pengendali Ekosistem Hutan, BKSDA Kalimantan Selatan, Nila Rabiati menjelaskan bahwa trenggiling itu nanti akan mendapat pemeriksaan kesehatan dari dokter hewan.
Tempat tersebut memang dibuat khusus untuk satwa dilindungi hasil sitaan maupun penyerahan dari warga, sebelum diputuskan untuk kembali dilepas ke alam liar.
Baca Juga: Vaksinasi Nakes di Banjarmasin Belum Mencapai Separuh, Baru 48 Persen
"Nanti kita cek kesehatannya, kalau memang diperlukan penanganan medis, akan dirawat oleh dokter hewan profesional yang kita miliki di BKSDA," ujarnya.
Setelah dianggap layak dan mampu bertahan untuk dilepas liarkan ke alam, trenggiling itu akan dirilis kembali ke habitat aslinya.
"Kemungkinan akan kita lepas ke kawasan geopark Tahura Sultan Adam di Mandiangin, bisa juga di lokasi lain yang kita nilai masih memungkinkan untuk hewan ini dilepasliarkan ke alam," imbuhnya.
Nila membeberkan, kasus temuan hewan yang dikenal dengan sisik kerasnya ini tidak hanya terjadi sekali ini saja. Hal itu dikarenakan nilai jual dari satwa itu sendiri terkenal mahal dan sangat dicari oleh para pembeli di pasar gelap.
"Harganya cukup fantastis. Jadi praktek jual beli hewan ini marak terjadi karena banyak permintaan dari luar negeri, karena baik sisik, kuku, tulang maupun daging trenggiling ini dipercaya bisa menjadi obat," tuntasnya.
Baca Juga: Permohonan Izin PT MCM Dicabut, WALHI Kalsel Bidik PKP2B AGM