Surabaya, Sonora.ID - Bencana tanah longsor yang terjadi, Minggu 14 Februari 2021 di Kab. Nganjuk mendapat perhatian Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Didampingi Bupati Nganjuk Novi Rahman, Danrem 081, Dandim, Kapolres Nganjuk serta beberapa Kepala Dinas Pemprov Jawa Timur, Gubernur melihat lokasi longsor.
Setibanya di lokasi, Khofifah langsung mendengarkan paparan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terkait kronologis bencana. Gubernur juga menyerahkan sejumlah santunan kepada korban maupun masyarakat yang terdampak bencana sekaligus meninjau Dapur Umum, Posko Bencana dan Posko Kesehatan sekaligus Pos Ante Mortem.
Gubernur menyerahkan bantuan berupa 1 ton beras, makanan anak sebanyak 200 paket, matras 200 lembar, kasur 200 lembar, kids ware 50 paket, makanan siap saji 120 paket dan selimut 50 lembar.
Kepada awak media, Khofifah menyampaikan proses pencarian korban longsor terus dilakukan sampai ditemukan seluruh korban yang tertimbun.
"Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," ungkapnya.
"Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga dapat mencapai titik tertentu agar dapat mencapai titik perkiraan korban," terangnya.
Ia menuturkan bahwa Pemkab Nganjuk saat ini sudah memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu penting dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan.
"Banyak warga telah diedukasi dan ditingkatkan kewaspadaannya jika sewaktu waktu terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi," jelasnya.
Tak hanya itu, adanya retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor harus diberi tanda atau warning. Termasuk mengajak warga mengambil langkah evakuasi diri.
"Kita tidak bisa menduga ternyata hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini dan akhirnya terjadi longsor. Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini. Kita doakan agar warga yang telah meninggal seluruh amalnya diterima oleh Allah SWT dan seluruh khilafnya diampuni. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, keihlasan dan ketabahan. Dan bagi yang sedang dirawat di rumah sakit semoga lekas sembuh," imbuhnya.
Khofifah berharap, ke depan daerah yang berada di sekitar lempengan yang berpotensi kerentanan lahan longsor perlu diwaspadai.
Sementara itu, pada saat berinteraksi dengan masyarakat dan keluarga terdampak bencana longsor, Gubernur juga menyampaikan terimakasih kepada relawan yang telah membantu proses evakuasi, pengungsian, logistik serta dapur umum.
Pasalnya musibah bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi memiliki kesamaan akibat dari lemahnya perhatian terhadap lingkungan.
Khofifah mengungkapkan bahwa bencana alam yang terjadi di Gempol Pasuruan, Bandar Kedung Mulyo Jombang dan di Ngetos Nganjuk sama-sama ada kaitannya dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
"Ujian ini memang cara Allah untuk mengingatkan kita semua Ada tanah yang mungkin mulai rentan, ada sungai yang ternyata kasusnya sama, ada sampah yang nyumbat akhirnya mengakibatkan banjir," kata Gubernur.
Khofifah menekankan kepada masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan sekitar. Karena setiap kepedulian atau abainya terhadap lingkungan akan berdampak pada kehidupan sekitar.
"Ayo kita lebih peduli dan perhatian terhadap lingkungan kita semua," tutupnya.