Sonora.ID - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus melanda berbagai negara, kehadiran vaksin Covid-19 pun membawa harapan yang besar.
Tak heran jika saat ini seluruh negara berlomba-lomba melakukan vaksinasi demi keluar dari pandemi yang melanda.
Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa saat ini pemerintah Indonesia pun terus berupaya mendapatkan vaksin Covid-19, karena harus berebut dengan 215 negara lainnya.
Baca Juga: Jokowi ke Solo Cuma Satu Jam, Ada Apa Sebenarnya?
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menyebutkan bahwa seluruh masyarakat perlu menyadari betapa sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut.
“Menjadi rebutan 215 negara. Kita harus sadar, tidak mudah mendapatkan yang namanya vaksin sekarang ini,” tegas Jokowi.
Tak tinggal diam dengan kondisi rebutan tersebut, Jokowi pun meminta agar produksi vaksin Merah Putih atau dalam negeri dipercepat.
Baca Juga: Sebelum Melakukan Vaksin, Berikut Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
Pasalnya, hingga saat ini baru vaksin Covid-19 dari China, yaitu Sinovac lah yang tiba di Tanah Air, di sisi lain pemerintah telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara lain untuk pengadaan vaksin ini.
“Saya juga telah memerintahkan untuk mempercepat produksi vaksin kita sendiri, vaksin Merah Putih, tetapi juga ini ternyata memerlukan waktu. Mungkin baru akhir tahun InsyaAllah baru diproduksi,” jelas Jokowi menamabahkan.
Pemerintah pun menargetkan, vaksinasi ini bisa menjangkau setidaknya 70 persen dari penduduk Tanah Air atau sekitar 182 juta orang.
Baca Juga: Masuki Tahap II, Pedagang di Pasar Tanah Abang Siap Terima Vaksin Covid-19
“Bukan angka yang kecil karena angka ini akan menghasilkan kekebalan komunal, herd immunity,” tegas Jokowi.
Diketahui sebelumnya bahwa saat ini sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia memasuki persiapan untuk tahap II.
Pada tahap II ini yang menjadi prioritas adalah tenaga pendidik, tenaga pelayanan publik, pedagang pasar, hingga jurnalis.
Baca Juga: Vaksinasi Nakes di Banjarmasin Belum Mencapai Separuh, Baru 48 Persen