Bantuan ini berupa sarana pendidikan  yang diberikan berupa TV, decoder beserta kelengkapannya di berikan kepada 15 RW di lingkungan Kelurahan Sukapura, khususnya untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) siswa SD dan SMP di masa pandemi Covid-19 saat ini.

 

"Kegiatan hari ini merupakan satu contoh kegiatan pembelajaran daring di kantor RW 05 ini. Di kantor-kantor RW lainnya itu sudah dilaksanakan. Semoga bantuan yang diberikan dapat mendukung program Pemkot Bandung yang sebelumnya sudah meluncurkan channel TV Bandung 132 berbasis satelit tidak berbayar sebagai alternatif media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) siswa sekolah di masa Covid-19," ucap Yunus dalam siaran pers Pindad kepada Sonora Bandung, Selasa (16/2/2021).

 

 

Diketahui, channel Televisi Bandung 132 hadir berkat kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC).

 

Lebih lanjut Yunus menambahkan bahwa bantuan yang diberikan semoga dapat bermanfaat sebagai solusi pendidikan dan berpesan untuk menjaga fasilitas yang diberikan.

 

“Pindad memberikan bantuan TV satelit terutama untuk adik-adik agar tetap semangat belajar. Hal ini merupakan alternatif solusi pendidikan di tengah pandemi. Manfaatkan fasilitas bantuan yang diberikan Pindad sebaik-baiknya untuk pembelajaran, titip untuk dijaga fasilitasnya,” ujar Yunus.

 

 

Sementara itu, Lurah Sukapura, Melinasari mengapresiasi bantuan yang diberikan Pindad untuk mendukung pembelajaran terutama bagi pelajar yang memiliki keterbatasan ekonomi.

 

 

“Terimakasih atas bantuan kelengkapan TV satelit yang diserahkan oleh PT Pindad. Bantuan ini dapat membantu pelajar dengan keterbatasan ekonomi untuk dapat terus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring, khususnya bagi pelajar di kelurahan Sukapura," ucap Melinasari.

 

Menurutnya, TV kabel ini juga menjadi penyemangat tersendiri dan menjadi fasilitas yang memberikan keringanan untuk para orang tua ketika perekonomian mulai terdampak dari situasi wabah ini, sehingga kegiatan belajar mengajar secara daring tidak perlu mengeluarkan kuota.

 

"Teknis kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara bergantian diatur secara ketat oleh pengurus RW dan Kelurahan dengan memperhatikan protokol kesehatan agar tidak membentuk kerumunan," pungkasnya.