2. Rendah Merkuri
Hampir semua ikan mengandung merkuri, sejenis logam berat buangan limbah pabrik dan rumah tangga yang biasanya tercemar di dalam air.
Di dalam air sendiri, merkuri berubah menjadi zat yang disebut dengan metil merkuri yang berikatan dengan protein dalam otot ikan. Dalam hal ini, jika ikan mengandung merkuri makan akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti keracunan merkuri, bahkan kerusakan saraf.
Meskipun demikian, kabar baiknya adalah lele merupakan salah satu ikan yang paling banyak dikonsumsi dan rendah merkuri, hal ini diungkapkan oleh Environmental Protection Agency.
Baca Juga: Harga Pecel Lele Rp 300 Ribu? Ini 3 Makanan Kaki Lima yang Mahal Banget di Luar Negeri
3. Sumber Vitamin B12
Manfaat lele selanjutnya adalah berperan penting dalam produksi DNA dalam tubuh, pembentukan dan kerja sel darah merah, hingga menjaga fungsi saraf. Hal ini semua terjadi karena kandungan sumber vitamin B12 yang tinggi di dalam ikan lele.
Vitamin B12 ini umumnya ditemukan di dalam produk-produk yang hewani, sehingga tidak asing jika lele mengandung vitamin ini.
Kekurangan vitamin B12 ini bisa menyebabkan seseorang mengalami anemia atau kekurangan darah. Biasanya, kelompok yang rentan terkena anemia karena kekurangan vitamin B12 ini adalah lansia, bayi, dan juga ibu hamil.
Dengan mengonsumsi sebanyak 143 gram daging lele cukup untuk memenuhi 69% kebutuhan harian vitamin B12 yang diperlukan tubuh.