“Saya harap dalam waktu seminggu ini, GeNose Test sudah ada di 20 kota lainnya. Dan bertambah lagi ke 44 kota lainnya dalam waktu kurang dari satu bulan,” papar Budi di Stasiun Bandung, Jumat (19/2/2021).

 

 

"GeNose ini telah memperoleh izin penggunaan dari Kementerian Kesehatan. Berbeda dengan metode usap atau swab PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas," imbuhnya.

 

Diketahui, penggunaan GeNose sebagai alternatif tes kesehatan di stasiun kereta api ditetapkan sejak 5 Februari 2021. Untuk tahap awal, GeNose Test ini dihadirkan di Stasiun Senen dan Stasiun Yogyakarta.

 

Pada tahap kedua, sejak 15 Februari 2021, layanan ini diperluas di lima kota, yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Solo.

 

GeNose bisa mendeteksi Covid C-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik. Tarifnya pun lebih murah ketimbang tes lain, yaitu Rp 20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen. 

 

Lebih lanjut Menhub Budi mengapresiasi PT Kereta Api Indonesia yang sudah melakukan sejumlah perbaikan pelayanan dengan menyediakan bilik penyekatan bagi para calon penumpang yang melakukan tes GeNose agar tidak berdekatan satu dengan yang lain, seperti yang disarankan oleh para ahli epidemiologi.

 

Sementara itu, Manager Humasda Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, bahwa para pelanggan KA Jarak Jauh di Stasiun Bandung yang menggunakan GeNose sudah lebih dari 2000 an orang

 

"Sejak diberlakukan pada 15 Februari lalu hingga hari ke 5 atau Jumat (19/2) pukul 19.00 WIB, penumpang kereta api yang melakukan tes screening GeNose di Stasiun Bandung sudah mencapai 2.153 orang," tutup Kuswardoyo.