Ia juga mempertanyakan, Website Tracking CoVID-19 Banjarmasin, yang sudah tidak lagi aktif sejak 15 Desember 2020 lalu.
Padahal melalui situs corona.banjarmasinkota.go.id itu, pihaknya sebagai peneliti lebih mudah mengambil data dibanding data yang ada di Instagram Dinkes.
"Entah kenapa tidak update lagi. Padahal datanya penting,' tanyanya.
Terakhir Ia menyarankan, agar penyebaran kasus pada tingkat kelurahan sebaiknya tidak dibuat peta dengan berbagai warna. Melainkan peta yang warnanya hanya menggambarkan perkembangan kasus saja.
Baca Juga: Lanud Halim dan Yonko 461 Wing 1 Paskhas Bantu Korban Banjir
Karena baginya, zona hijau, kuning dan merah pada tingkat kelurahan dapat menjadi bias, lantaran tidak ada pengendalian mobilitas penduduk antar kelurahan di Banjarmasin.
"Misalnya kelurahan A zona hijau, padahal di situ tidak ada jaminan orang yang keluar masuk kelurahan tersebut bebas dari CoVID-19," tutupnya