Balikuhai, Wafel Dengan Cita Rasa Kearifan Lokal Khas Urang Banjar

20 Februari 2021 12:05 WIB
Balikuhai, waffle dengan cita rasa lokal khas Banjar
Balikuhai, waffle dengan cita rasa lokal khas Banjar ( Smart Banjarmasin/Eva)

Banjarmasin, Sonora.ID – Sudah bukan rahasia lagi jika kedatangan bangsa asing ke Indonesia turut berpengaruh pada warisan budaya yang ditinggalkan.

Asimilasi atau peleburan budaya lokal Nusantara dengan bangsa asing yang datang, tak hanya terlihat dari kosa kata, pakaian atau cara hidup. Melainkan juga pada kuliner tradisional yang turun temurun dinikmati oleh masyarakat.

Makanya tak heran, jika banyak kuliner, baik masakan maupun jajanan yang sekilas sama dengan negara lain. Salah satunya mochi khas Sukabumi yang mirip dengan mochi Jepang, karena dikenalkan oleh tentara Jepang yang datang ketika masa penjajahan silam, yang tentu saja dibuat dengan kearifan lokal setempat.

Baca Juga: Menilik Nikmatnya Wisata Kuliner Tahu Kupat, Makanan Gurih Khas Solo

Pengaruh dari bangsa asing dalam hal kuliner juga dirasakan di Kalimantan Selatan.

Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang berjarak sekitar 160 kilometer dari Kota Banjarmasin, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, pengaruh asing dalam kuliner setempat juga cukup kuat.

Wadai (kue dalam bahasa Banjar, red.) balikuhai adalah contohnya.

Sekilas dilihat, balikuhai yang dalam bahasa Banjar berarti dibolak-balik, mirip dengan wafel yang kerap jadi menu sarapan orang Eropa.

Bedanya, adonan balikuhai tak sekental wafel, meskipun cetakannya pun hampir serupa.

Baca Juga: Kenali Gula Kacang, Destinasi Wisata Kuliner Makanan Manis Khas Kota Salatiga

Jika wafel umumnya menggunakan tepung terigu, balikuhai justru menggunakan tepung beras, seperti halnya wadai-wadai tradisional Banjar lainnya.

Jadi, walaupun resep aslinya diadopsi dari peninggalan Belanda yang sempat menduduki wilayah tersebut, namun racikannya sudah disesuaikan dengan cita rasa khas Banjar.

proses pembuatan balikuhai, jajanan tradisional khas Banjar yang sudah mulai langka
Bahannya pun sangat sederhana, yakni hanya tepung beras, santan, irisan gula merah dan telur bebek.

Santan yang direbus hingga mengeluarkan minyak dicampur dengan irisan gula merah, dan dituangkan sedikit demi sedikit ke tepung beras hingga menjadi adonan. Terakhir, baru ditambahkan kocokan telur bebek yang akan meningkatkan cita rasanya yang khas sebelum nantinya dipanggang di cetakan.

Cukup satu sendok sayur adonan yang dituangkan ke cetakan panas yang biasanya berbentuk hati atau persegi, tunggu beberapa menit, balik cetakan, tunggu lagi sampai kedua sisi matang.

Wadai ini biasa dijual di Pasar Barabai, di pusat ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penjualnya buka sejak pagi dan saat ini tergolong jarang ditemukan.

Baca Juga: Berkenalan dengan Bingka, Wadai khas Banjar yang Manis dan Legit

Padahal rasanya enak dan cocok jadi menu sarapan pagi yang ringan. Apalagi dijual dengan harga yang sangat terjangkau, di mana satu porsi untuk 10 potong balikuhai hanya sekitar Rp5 ribu.

Balikuhai dijual dengan dibungkus daun pisang agar aromanya terjaga dan tetap wangi.

Lebih enak dimakan ketika baru matang, meskipun dalam keadaan dingin pun juga tetap nikmat.

Sayangnya, saat ini keberadaan balikuhai tergerus dengan kue-kue lainnya. Apalagi tak banyak yang mau meneruskan berjualan wadai khas Banjar yang tergolong unik ini.

Namun beberapa tahun belakangan, keberadaan balikuhai mulai digemari lagi oleh masyarakat, bahkan dicari-cari.

Baca Juga: Hangatnya Sajian Kuliner Mie Ongklok Khas Daerah Wonosobo, Jawa Tengah

Meskipun dari segi popularitas tak seterkenal apam, namun tak sedikit penikmat kuliner yang rela jauh-jauh datang ke Pasar Barabai hanya untuk menikmati olahan di kota yang berjuluk Paris van Borneo ini.

Bahkan dalam beberapa gelaran festival budaya Kalimantan Selatan, balikuhai juga kerap dihadirkan agar masyarakat dan pengunjung dapat lebih mengenal wadai satu ini.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm