Dirinya mengaku beberapa waktu lalu telah menyurati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait temuan dari ekspedisi Sungai Ciliwung yang menemukan banyaknya rumah liar, limbah dan lainnya di bantaran sungai.
"Jadi persoalan banjir ini sekali lagi tidak bisa dadakan, tidak bisa ditangani ketika musim hujan saja. Harus terintegrasi semua dari hulu ke hilir. Itu persoalannya," pungkas Bima.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa banjir di Jakarta disebabkan oleh kiriman air yang berasal dari hulu.
Baca Juga: Pernyataan Anies Soal Banjir Jakarta: Targetkan Banjir Surut dalam 6 Jam
"Satu sisi adalah alirannya limpahan, karena kalau teman- teman lihat di bawah, catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu, dan dari kawasan tengah, kawasan hulu itu kawasan Bogor, kawasan tengah itu kawasan Depok, itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta," jelas Anies pada Sabtu (20/2/2021).
Banjir yang terjadi di Jakarta kali ini terjadi di sejumlah titik.
Menurut Anies Baswedan, setidaknya ada 200 RT yang terdampak banjir.
Pemprov DKI Jakarta sudah mendirikan 26 lokasi pengungsian untuk 329 KK.
Baca Juga: Terkait Banjir DKI, Giring: Gubernur Anies Tidak Punya Kapabilitas Mengelola Jakarta
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Anies Sebut Jakarta Banjir Karena Kiriman Air dari Bogor, Bima Arya: Volume di Jakarta yang Tinggi.