Solo, Sonora.ID - Jika sudah memenuhi wishlist untuk menghabisakan liburan di wisata alam terbuka dan Wahana Indoor, saatnya kita coba untuk melancong ketempat bersejarah sekalian refreshing.
Karena kita bisa menghilangkan penat dengan belajar mengetahui asal muasal identitas bangsa dan terjun langsung membuatnya, eits tidak lupa juga bisa berbelanja cendra mata kok disini, yaitu dikampung Batik yang ada Solo.
Sejarah Singkat
Batik berasal dari kata “mbat” (melempar) dan “titik”, yang berarti melempar titik berkali pada sebuah kain, dan dari sebuah titik itu menjadi ukiran indah dengan tinggi nilai budaya dan hakikatnya karena mengandung nilai Kehidupan.
Baca Juga: Tak Hanya Dikenal sebagai Kota Batik, Kenali Limun Oriental Legendaris Khas Pekalongan
Batik di Indonesia mempunyai ketertarikan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit, dan dalam beberapa catatan sejarah batik banyak dikembangkan pada jaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada jaman Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta. Di daerah Surakarta atau Solo terdapat 2 Kampung Batik.
Kampung Batik Kauman ini terletak tidak jauh dari jalan utama Slamet Riyadi dan jalan Rajiman, dibelakang pasar Klewer dan Kraton. Merupakan Pusat batik tertua di Kota Solo, Kampung Batik Kauman dulunya merupakan pemukiman kaum abdi dalem Keraton dan mempertahankan tradisinya dengan cara membatik.
Tradisi yang sudah ada sejak 1800-an dan 1900-an, ketika mayoritas abdi dalem istana tinggal di daerah tersebut. Mereka cenderung melestarikan pola klasik, termasuk Sidomukti, Sidoluhur, Parang, dan Truntum. Kampung Batik disini ramah wisatawan karena pengunjung yang datang bisa berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan mengunjungi rumah industri batik, batik disini memiliki harga yang terjangkau sesuai dengan dengan proses pembuatan dan motif batiknya.