Manado, Sonora.ID - Sejumlah rumah warga di pesisir pantai kelurahan Batu Putih, kecamatan Danowudu, kota Bitung, Sulawesi Utara, rusak akibat diterjang gelombang pasang.
Gelombang pasang air laut perairan Sulawesi, terjadi pada Sabtu (20/2/2021) pagi. Sedikitnya empat rumah warga nelayan yang berada di pesisir pantai, rusak, dihantam gelombang.
Peralatan rumah tangga sebagian besar tidak bisa di selamatkan. Tidak hanya itu, perahu yang di gunakan untuk melaut, juga rusak parah.
Baca Juga: BMKG: Perkiraan Ada Lima Provinsi Bakal Banjir hingga Selasa Pagi
Khawatir terjadi gelombang pasang kedua, rumah yang umumnya dibangun atas pasir, diangkat secara gotong royong ke tempat yang lebih aman.
Karena sepanjang pesisir pantai Batu Putih, belum dibangun tanggul pemecah ombak oleh pemerintah.
Ketinggian ombak mencapai tiga meter lebih, disertai angin kencang gelombang ombak menerjang pesisir pantai pemukiman warga nelaya. Menghancurkan rumah dan isinya.
“Tinggi gelombang omabk tiga meter laebih, masuk ke pantai tempat tinggal kami, tidak sempat menyelematkan barang-barang di dalam rumah, hanyut terbawa ombak ke laut, sedang duduk di dalam rumah tiba-tiba ombak tinggi dan kencang koyak rumah, “ kata Frangky Hatumese warga pantai Batu Putih.
Tidak hanya menghancurkan rumah dan meratakan pesisir, gelombang pasang laut juga merusak perahu nelayan dan keramba di perairan pantai tersebut.
“Perahu nelayan dan keramba di depan pantai hancur berantakan, sudah tidak sempat untuk selamatkan perahu dan karamba, perahu lain juga rusak parah saat pulang dari laut menuju daratan, ombak memukul dan membalikan perahu, tapi nelayan di perahu selamat, “ jelas Esry Takapento warga lainnya.
Pemerintah Kecamatan Danowudu mengaku, akan membuat penangkal ombak menggunakan karung pasir, untuk mengurangi resiko gelombang pasang.
Pemerintah kecamatan juga memberikan bantuan beras bagi warga terdampak gelombang pasang.