Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel melalui Dinas Energi Sumber Daya Minerba (ESDM) Sulsel akan memenuhi kebutuhan listrik untuk masyarakat kepulauan dengan menggunakan kabel bawah laut. Dua pulau di Sulsel yakni Lae-lae dan Gusung Selayar akan menjadi pilot project program tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan, Amrani Samad kepada awak media di Makassar, belum lama ini. Amrani mengatakan, sebenarnya penyediaan listrik menjadi tugas dan tanggungjawab PLN. Hanya saja, kemampuan anggaran PLN sangat terbatas untuk melayani kelistrikan di daerah pulau.
Karenanya, Pemprov Sulsel mengambil alih pembangunan fasilitas kelistrikan bagi masyarakat pulau. Setelah rampung, pihaknya akan menggandeng PLN melalui skema kerjasama.
Baca Juga: Pembatasan Jam di Makassar Diperpanjang, Sampai 9 Maret 2021
"Nanti dikerjasamakan seperti apa skemanya. Karena dalam menghadirkan listrik PLN juga melihat dari segi ekoniminya. Kita buat listrik bawah laut, karena kalau udara akan mengganggu penerbangan udara," ucap Amrani Samad.
Terkait proyek tersebut, saat ini pihaknya tengah menyiapkan dokumen administrasi. Selanjutnya, akan memasuki pelaksanaan lelang Detail Engineering Design (DED) yang membutuhkan waktu empat hingga lima bulan.
Arman merinci, untuk Pulau Lae-lae, bentangan kebel nantinya sepanjang 600 meter dengan proyeksi anggaran Rp7,8 miliar. Anggaran tersebut meliputi 7 miliar untuk konstruksi, dan sisanya untuk DED.
Baca Juga: PLN Sigap Pulihkan Listrik Di Wilayah Terdampak Banjir Dan Himbau Warga Untuk Tetap Waspada
Sementara, untuk Pulau Gusung di Selayar, kabel diproyeksi lebih panjang dari Pulau Lae-lae yakni sepanjang 1600 meter. Untuk itu, anggarannya dua kali lipat dari Lae-lae.
"DED sementara kami proses termasuk perizinannya karena ini hal baru, jadi perlu mmg koordinasi dengan instansi teknis seperti otoritas pelabuhan, perikanan, AL," sebutnya.
Terpisah, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sangat mendukung program tersebut. Terlebih Selayar dan beberapa kepulauan lainnya di Sulsel memiliki potensi wisata yang sangat besar.
Nurdin menuturkan, hadirnya listrik di pulau dapat mendatangkan wisatawan lebih banyak. Lebih jauh, ke depan, masyarakat pulau tidak lagi menggunakan genset sebagai alat bantu penerangan mereka.