Banjarmasin, Sonora.ID - Keadaan memaksa Muhammad Ikhsan (11), Warga Teluk Kubur, Banjarmasin Selatan harus turun ke jalan untuk mencari nafkah.
Bermodal satu kemoceng, satu persatu kendaraan yang berhenti di traffic light Ia bersihkan, sembari mengharap pemberian dari pengendara secara sukarela.
Berat tentunya. Namun mau tak mau harus Ia lakukan demi membantu keuangan kedua orang tuanya.
Sekedar diketahui, Ibu Ikhsan bekerja sebagai penjual es di rumah, Sedangkan Ayahnya bekerja sebagai juru parkir bersama dengan kakak Ikhsan.
Baca Juga: PPKM Mikro Berakhir, Pemko Banjarmasin Belum Tentukan Pilihan
Sedari pagi sekitar pukul 09.00 Wita, Ikhsan dan rekan-rekan biasanya sudah mangkal di perempatan jalan. Sampai sekiranya pukul 14.00 Wita, Ikhsan pun biasanya sudah kembali ke rumah.
Jangka waktu itu sebenarnya adalah waktunya belajar di sekolah sebagai siswa di SDN Murung Raya 5. Namun karena pandemi dan sekolah ditutup, maka waktu justru Ia manfaatkan untuk bekerja. Meskipun sebenarnya ada pembelajaran secara daring.
"Pagi biasanya sudah berangkat dari rumah naik kelotok. Biasanya dalam jangka waktu itu bisa dapat sekitar Rp50 ribu," ucapnya, ketika ditemui Smart FM di Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Selasa (23/02) pagi.
Meski demikian, perjuangan Ikhsan mencari nafkah tidak semudah yang dibayangkan. Ia mengaku kerap menjadi bulan-bulanan petugas Satpol PP yang melakukan razia atau hanya sebatas patroli keliling.
Bahkan, dirinya yang mengaku sudah 9 kali tertangkap petugas Pol PP, dan dibawa ke rumah singgah di jalan Lingkar Selatan.
"Sering kabur kalau ada anggota Pol PP lewat. Kalau ditangkapnya pulang jalan kaki. Bahkan kadang-kadang uang hasil kerjaannya juga disita oknum anggota," tutupnya.
Baca Juga: Penanganan Jalan Amblas Simpang Pengambangan Banjarmasin Diserahkan Ke PUPR
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP dan Damkar Banjarmasin, Fahrurrazi menegaskan, pihaknya tidak pernah melarang setiap orang mencari rezeki. Asalkan di tempat yang tidak dilarang dan membahayakan, salah satunya di pasar-pasar.
"Kalau di perempatan jalan atau jalur berbahaya pasti kami tertibkan," tegasnya.
Kendati demikian diakuinya, tidak mudah untuk menertibkan anak-anak jalan ini. Karena sebelum petugas datang ke lokasi, mereka kerap kali sudah tidak berada di tempat.
"Sering kucing-kucingan juga. Tapi kalau ditemukan saat patroli akan langsung diamankan. Apalagi dalam satu hari biasanya kami patroli sampai 30 kali," pungkasnya.