“Namanya budak diapa-apain juga mau, ‘kan? Remaja yang bucin ini biasanya tidak mampu menghargai dan mencintai diri sendiri. Padahal dia juga mungkin punya banyak kelebihan. Namun orang-orang di sekitarnya, dalam hal ini keluarga, hanya fokus pada kekurangannya. Dalam lingkungan keluarga, orangtua tidak pernah mengapresiasi prestasi dan kinerja anaknya. Ketika anak berbuat sesuatu yang hebat malah dikecilkan, bukannya diberi penghargaan. Seolah-olah yang dilakukan anak adalah hal biasa.”
Selain itu, ada juga orangtua yang memaksa kehendak terhadap anaknya sehingga anak menjadi takut menyampaikan pendapatnya. Trauma yang dialami di rumah akan membentuk karakternya di luar juga, seperti tidak percaya diri bahkan menjadi bucin ketika berhubungan dengan pasangannya.
“Remaja yang mengalami Toxic relationship tidak terlepas dari Toxic parenting dalam keluarganya. Ketika anak mendapatkan toxic parenting dalam keluarga dia akan menjadi karakter yang lemah, sehingga besar kemungkinan mereka akan menjadi korban toxic relationship.”
Baca Juga: Ini Dia 5 Zodiak Cowok Paling Kasar dengan Pasangan, Awas Toxic!
Komunikasi dan Keterbukaan adalah Solusi menghindari Toxic Relationship
Ketika anak sudah beranjak remaja, orangtua tidak bisa menjadi orang yang paling tau, selalu menasehati, diikuti kemauannya. Sesekali orangtua perlu menempatkan diri sebagai sahabat anak remajanya. Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Harus mengerti kekurangan anak dan kelebihan anak. Memberi support terhadap kekurangan anak. Mengasah dan meningkatkan kelebihan anak. Sehingga anak merasa punya pegangan dan kebanggan untuk lebih percaya diri.
“Berhenti membandingkan anak dengan kelebihan anak yang lain. Berhenti memaksa kehendak jika anak merasa tidak cocok atau tidak nyaman. Orangtua seharusnya lebih banyak bercerita daripada menasehati”
Intinya, orangtua dan anak sebisa mungkin menerapkan fungsi keluarga dengan baik, membuka komunikasi yang baik dengan anak, mendukung anak untuk lebih mencintai diri sendiri karena kunci lepas dari Toxic Relationship menghargai diri sendiri.
Jangan lewatkan Woman & Parenting, setiap Rabu pukul 10.00 – 12.00 WIB di 90,4 FM Sonora Medan, bersama Meilani Fabiola (Founder lembaga Karin Kahandira) & Agustinus Ketaren (Founder Mega Quality Training & Consulting). Dipandu oleh Rien Aprianty.