"Di parkiran air tidak bisa keluar mustahil, pasti ada yang tersumbat. Ketahuan, pembangunan gedung DPRD ini," ujarnya.
Saat air mulai menyusut, Ganjar langsung meminta klarifikasi kepada pihak kontraktor mengani tanggul yang membatasi kawasan gedung B dan lokasi proyek.
"Ternyata antar bangunan ini (gedung B) sampai dengan pintu pagar di sana yang di bawah dipakai untuk jalur parkir termasuk seandainya air lewat, posisinya sudah miring. Ternyata ada tanggul kecil yang nutup antara gedung ini sampai pagar sana. Sempat dijebol tadi. Tanggulnya kecil sekali sebetulnya, beberapa sentimeter untuk dudukan pagar tenyata berdampak," jelasnya.
Bahkan, Ganjar juga melakukan oengecekan pada saluran air sampai ke saluran di Gedung Dharma Wanita dan Masjid At-Taqwa lingkungan Pemprov Jateng yang terletak di belakang.
Baca Juga: Gibran Tak Kunjung Dilantik sebagai Walikota Solo, Ganjar Angkat Bicara
"Pukulan keras debit air tinggi (alirannya) satu lurus, satu belok kanan. Yang kanan tidak kelihatan karena selokan tertutup tidak kelihatan, ada yang ada ram-raman besi, kelihatan ada sedimentasi," lanjutnya.
Ganjar meminta selokan yang tertutup itu agar dilakukan pengerukan karena ternyata saluran mengalami pendangkalan dan ada sampah. "
Saya minta malam ini dikeruk. Takutnya selokan yang tidak kelihatan itu ternyata tersumbat. Kalau bisa diambil sampahnya, harapannya bisa lancar," pungkasnya.
Sebelumnya, hujan lebat menyebabkan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Gedung B tergenang air. Tempat parkir puluhan sepeda motor dan mobil pun ikut terendam.
Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jateng siapkan Rumah Karantina di 82 lokasi