Sonora.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku syok usai mendapat kabar bahwa kantor tempatnya bekerja telah terendam banjir.
Sebab, meski curah hujan di Smerang cukup tinggi namun selama ini kantornya tak pernah sekalipun terdampak banjir.
Bahkan, usai mendapatkan kabar tersebut orang pertama di Jawa Tengah itu langsung mengkonfirmasi mengenai masalah kantor yang terendam banjir.
"Impossible, mosok kantor gubernur banjir, ini agak aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek air kirimannya dari mana," kata Ganjar seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jateng siapkan Rumah Karantina di 82 lokasi
Kala mendapati kabar kantornya telah terendam banjir, Ganjar mengaku bahwa dirinya tengah berada di Kabupaten Kudus. Usai tiba di Semarang, dirinya lantas bergegas menuju kantornya untuk mengecek kondisi terkini.
Saat mendapati kantornya yang telah terendam air bah, Ganjar pun terheran-heran, pasalnya ini adalah kali pertama kantor tempatnya bekerja terendam banjir separah itu.
"Agak aneh karena baru terjadi hari ini. Saya minta semacam audit air datang dari mana, karena kalau dari sekitar sini saja tidak mungkin segede itu," jelasnya.
Baca Juga: Ganjar Minta Kontraktor Gencarkan Sosialisasi Pembangunan Tol Semarang-Demak
Ganjar pun penasaran hingga menelusuri ke lokasi sebuah proyek pembangunan gedung baru yang masih berada di kompleks kantor.
"Di parkiran air tidak bisa keluar mustahil, pasti ada yang tersumbat. Ketahuan, pembangunan gedung DPRD ini," ujarnya.
Saat air mulai menyusut, Ganjar langsung meminta klarifikasi kepada pihak kontraktor mengani tanggul yang membatasi kawasan gedung B dan lokasi proyek.
"Ternyata antar bangunan ini (gedung B) sampai dengan pintu pagar di sana yang di bawah dipakai untuk jalur parkir termasuk seandainya air lewat, posisinya sudah miring. Ternyata ada tanggul kecil yang nutup antara gedung ini sampai pagar sana. Sempat dijebol tadi. Tanggulnya kecil sekali sebetulnya, beberapa sentimeter untuk dudukan pagar tenyata berdampak," jelasnya.
Bahkan, Ganjar juga melakukan oengecekan pada saluran air sampai ke saluran di Gedung Dharma Wanita dan Masjid At-Taqwa lingkungan Pemprov Jateng yang terletak di belakang.
Baca Juga: Gibran Tak Kunjung Dilantik sebagai Walikota Solo, Ganjar Angkat Bicara
"Pukulan keras debit air tinggi (alirannya) satu lurus, satu belok kanan. Yang kanan tidak kelihatan karena selokan tertutup tidak kelihatan, ada yang ada ram-raman besi, kelihatan ada sedimentasi," lanjutnya.
Ganjar meminta selokan yang tertutup itu agar dilakukan pengerukan karena ternyata saluran mengalami pendangkalan dan ada sampah. "
Saya minta malam ini dikeruk. Takutnya selokan yang tidak kelihatan itu ternyata tersumbat. Kalau bisa diambil sampahnya, harapannya bisa lancar," pungkasnya.
Sebelumnya, hujan lebat menyebabkan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Gedung B tergenang air. Tempat parkir puluhan sepeda motor dan mobil pun ikut terendam.
Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jateng siapkan Rumah Karantina di 82 lokasi