Sonora.ID - Diare adalah salah satu penyakit yang tidak dapat diabaikan. Meski terkesan tak mematikan namun jika dibiarkan tanpa penanganan penyakit ini bisa sangat berbahaya.
Diare merupakan sebuah kondisi saat frekuensi buang air besar (BAB) seseorang mengalami peningkatan dari biasanya dengan konsistensi tinja yang encer/cair.
Seseorang dapat dikatakan menderita diare apabila melakukan kegiatan buang air besar dalam kurun waktu lebih dari 3 kali dalam sehari.
Baca Juga: Kenali Virus Ebola: Gejala, Cara Penularan, Masa Inkubasi dan Cara Pencegahan
Berikut gejala awal seseorang akan mengalami diare:
- BAB lebih sering dan lebih encer
- sakit atau kram perut
- mules
- mual, muntah
- kembung
- nafsu makan hilang atau turun
- demam
- nyeri pada anus dan kulit di sekitarnya
- darah atau lendir di tinja.
Baca Juga: Cara Mengatasi Diare secara Alami dan Bisa Dilakukan di Rumah
Dalam dunia medis diare dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe:
1. Diare Akut
Diare akut adalah sebuah kondisi dimana seseorang mengalami gejala, dan frekuensi tinggi buang air besar dalam kurun waktu beberapa hari hingga dua minggu.
2.Diare Kronis
Untuk diare jenis ini para penderita akan mengalami masalah buang air besar dalam kurun waktu yang lebih lama.
Yakni diperkirakan antara 2 hingga 4 minggu lamanya.
Baca Juga: Waspada, Berikut 7 Penyakit Berbahaya yang Muncul Akibat Banjir
3. Diare Kronik
Untuk tipe diare kronik penderitanya akan mengalami kondisi buang air besar berlebih selama kurun waktu lebih dari 4 minggu lamanya.
Hingga saat ini banyak ahli medis menuturkan bahwa seseorang dapat terkena diare karena berbagai macam faktor.
Salah satu faktor yang paling sering menyebabkan diare adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi, cuaca yang terlalu buruk, hingga imunitas menurun.
Baca Juga: Sering Bawa Ponsel ke Toilet? Awas Penyakit Kronis Ini Mengintai
Dokter dari Medical Center Kompas Gramedia, dokter Santi mengatakan bahwa sejatinya penyakit diare tidak boleh diabaikan begitu saja.
Sebab, pada beberapa kondisi akan membuat penderitanya merasa lemas dan bahkan merasakan nyeri pada anus.
"Jika terkena diare, jangan abaikan. Segera beri pengobatan yang sesuai, jaga kecukupan cairan agar terhindar dari dehidrasi, dan jaga asupan nutrisi," tutur dr Santi seperti dikutip SonoraID dari Kenapayadok.
Jika mengalami tanda-tanda dibawah ini ada baiknya segera mengkonsultasikan keadaan Anda kepada tenaga medis.
Baca Juga: Sebabkan Diare Bahkan Insomnia, Ini Bahaya Konsumsi Makanan Pedas
- tinja terdapat darah segar
- tinja berwarna kehitaman dan lengket
- demam
- diare tidak kunjung sembuh setelah 2 hari
- mual dan muntah sehingga tidak dapat minum
- nyeri yang hebat
- diare dialami sesudah bepergian
- diare dialami setelah konsumsi obat-obatan
- ada tanda-tanda dehidrasi.
dr Santi menegaskan bahwa mengkonsultasikan penyakit diare sedini mungkin akan membantu pasien untuk cepat sembuh.
" Setelah mengumpulkan informasi dari pasien, jika menduga adanya sesuatu yang serius, dokter akan meminta pemeriksaan berupa pemeriksaan darah, pemeriksaan tinja, pemeriksaan endoskopi dan pemeriksaan lainnya,"
Baca Juga: Kenapa Diare Sering Muncul Saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Dokter