Rakornas di Istana Negara, Kalbar Dapat Predikat Terbaik Tangani Karhutla

24 Februari 2021 17:25 WIB
Wakil Gubernur Ria Norsan usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021 di Istana Negara Jakarta, Senin (22/2/2021).
Wakil Gubernur Ria Norsan usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021 di Istana Negara Jakarta, Senin (22/2/2021). ( Dok. Humas Pemprov Kalbar)

Pontianak, Sonora.ID – Kalimantan Barat terus merealisasikan komitmen dalam menangani kebakaran hutan dan lahan. Alhasil, konsistensi tersebut Provinsi Kalimantan Barat mendapuk predikat terbaik dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Ria Norsan usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021 di Istana Negara Jakarta, Senin (22/2/2021).

“Seperti penyempaian Menkopolhukam, Mahfud MD, bahwa Kalbar mendapat predikat terbaik di dalam hal menangani karhutla. Jadi hanya satu Provinsi, Kalimantan Barat,” ujarnya.

Baca Juga: Mengaku Dijambret, Seorang Karyawan Ekspedisi di Kota Pontianak Diamankan karena Bikin Laporan Palsu

Orang nomor dua di Kalbar ini juga menerangkan bahwa sejak 2015 hingga pada tahun ini kegiatan pengarahan dari Presiden tersebut rutin dilaksanakan, terkait masalah Karhutla terhadap daerah-daerah yang masih dianggap rawan, diantaranya Provinsi Riau, Sumatra, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Jambi.

Beberapa daerah yang masih dianggap rawan tersebut mendapat peringatan dari presiden RI untuk melakukan pencegahan terjadinya Karhutla.

“Presiden telah mengingatkan kita untuk berupaya bagaimana bisa mencegah, jangan sampai kita menindaklanjuti artinya memadamkan. Jadi, api yang belum hidup atau belum terbakar, kita cegah dengan cara memberikan peringatan dan lain sebagainya kepada masyarakat, terutama masyarakat pedesaan, kecamatan, dan kabupaten,” ungkapnya.

Norsan mengatakan, bahwa semua unsur bisa terlibat dalam pencegahan karhutla, menurutnya memang perlu bekerja sama antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah agar terkoordinasi dengan baik.

Tidak hanya itu, jika terdapat Karhutla yang apinya kian membesar, maka akan melakukan pencopotan jabatan tingkatan Polda dan Polsek.

"Aturan mainnya masih tetap, kata Bapak Presiden tadi, ya. Tadi yang diingatkan berkali-kali oleh Bapak Presiden, ingat katanya, kepada Pangdam, kepada Kapolda, aturan mainnya masih tetap. Artinya, seandainya di daerah itu ada kebakaran, kemudian tidak bisa dipadamkan dan apinya membesar, dan mereka siap-siap untuk dicopot. Yang dicopot itu misalnya dari tingkat Polda sampai tingkat Polsek," jelasnya.

 

Norsan berharap dan mengajak kepada seluruh masyarakat Kalbar agar bersama-sama menjaga predikat yang sudah diraih.

"Harapan saya kepada masyarakat Predikat yang sudah baik ini mari kita pertahankan dan kita jaga supaya kedepannya menjadi lebih baik. Bersama-sama kita menjaga daerah ini, supaya tidak ada lagi kabut yang dari Kalimantan Barat," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm