Makassar, Sonora.ID - Gladi resik atau persiapan pelantikan Kepala Daerah terpilih yang berlangsung di Baruga Pattingaloang Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (25/2/21) dijaga ketat aparat pengamanan.
Bahkan, sejumlah wartawan yang ingin meliput prosesi tersebut tidak diperkenankan masuk.
Tawakkal, salah seorang pewarta foto yang berada di lokasi itu membenarkan insiden tersebut. Ia mengaku, petugas tidak memperkenankan orang masuk demi menghindari kerumunan.
Baca Juga: Ampi Theater, Jadi Ikon Wisata Baru di Kota Makassar
"Katanya perintah Pak Gub tidak boleh masuk, menghindari kerumunan. Tapi banyak ji org didalam," ucap Tawakkal saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.
Terpisah, Juru Bicara Gubernur Veronica Moniaga meminta maaf atas terjadinya insiden tersebut. Ia juga menampik adanya instruksi untuk sengaja mengusir wartawan.
"Nda ada instruksi seperti itu. Mungkin petugas di lapangan juga karena ada aturan protkes ketat dari Mendagri dan diteruskan ke bawah, kadang petugas pengamanan mungkin bahasa komunikasinya kurang bagus," ujar Veronica.
Baca Juga: Pelantikan Digelar Tatap Muka, Danny Pomanto Puji Inisiasi Gubernur Sulsel
Menurut Veronica, prosedur gladi resik telah dijelaskan sebelumnya kepada media. Termasuk adanya pembatasan tempat agar tetap memenuhi aturan protokol kesehatan.
Hal itu dilakukan demi menjaga amanah Mendagri yang telah mengizinkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menggelar pelantikan kepala daerah secara tatap muka. Sebab, pelantikan tatap muka beresiko menimbulkan klaster baru.
"Bapak Gub berupaya memperjuangkan mayoritas aspirasi kepala daerah yg minta dilantik secara langsung agar lebih terasa sakral. Kemendagri menyetujui dengan syarat ketat, salah satunya protokol kesehatan, karena kalo jadi klaster kan isunya jadi negatif lagi," pungkas Veronica.