Ia mengimbau kepada masyarakat, agar jangan terlambat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, agar dapat mendeteksi dini jika terserang kanker.
“Makin lanjut stadiumnya kecil juga kemungkinan sembuhnya. Main awal diketahui ada kankernya makin mudah untuk disembuhkan,” bebernya.
Sementara itu, Direktur RSUD Ulin, Suciati, menjelaskan bahwa radioterapi ini merupakan rangkaian pelayanan bagi pasien kanker. Selain onkologi radiasi, penderita kanker juga dapat menggunakan kemoterapi dan operasi untuk memperoleh kesembuhan.
“Perawatan kanker harus terpadu. Tidak cukup dikemoterapi saja tapi rangkaian terakhirnya harus ada penyinaran (radioterapi),” jelas Suci.
Baca Juga: Peduli Bencana Kalsel, Kemendag Bagi 1000 Paket Barang Pokok
Terkait kevakuman layanan radioterapi yang cukup lama, Suci menyebut karena proses pembersihan alat dan ruangan yang sangat lama. Untuk obat saja, pihaknya harus mendatangkannya dari Republik Ceko. Sementara limbahnya wajib dibuang ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Jakarta.
“Membersihkannya tidak cukup sehari dua hari. Obatnya saja kita datangkan dari negara Ceko,” beber Suci.
Visitasi untuk memastikan kelayakan pemakaian alat ini, lanjut Suci, sebenarnya sudah dijadwalkan pada awal 2020. Namun karena ada alasan tertentu dan pandemi CoVID-19, visitasi baru dapat dilakukan di Januari 2021.
“Ketika divisitasi sudah dinyatakan layak baru lah kami diberikan izin untuk mengoperasikan alat radioterapi,” paparnya.