Menanggapi ada ketidakharmonisan dalam roda pemerintahan Kota Tegal, Gubernur Jawa Tengah pun turun tangan dengan memberikan wejangan.
Secara tegas, Ganjar meminta Dedy untuk melakukan pencabutan laporan ke Polda Jateng. Menurut Ganjar persoalan antara keduanya dapat diselesaikan dengan cara baik-baik.
"Saya minta hentikan. Jangan lapor-lapor lah. Menurut saya, wong itu wali kota dan wakil ya, enggak tahu yang benar yang mana, tapi mereka dulu majunya bareng-bareng dan sudah terpilih, akan lebih baik kalau keduanya duduk. Duduk, rembugan, bicara apa yang sebenarnya terjadi," kata Ganjar.
Sebab, jika konflik terus berkepanjangan hal ini akan mengganggu roda pemerintahan Tegal dan menimbulkan isu-isu baru.
Baca Juga: Akhiri PSBB di Tegal, Pemkot Tutup dengan Sirene dan Pesta Kembang Api
"Kalau tersebar keluar nanti jadi ramai, belum lagi kalau ada kelompok lain yang ingin naik ke isu ini dengan segala kepentingannya. Itu akan jadi runyam," sebut Ganjar.
"Maka yang rugi adalah rakyat. Pelayanan publik pasti terganggu dan isu yang beredar jadi tidak baik. Akhirnya wong mung ngrasani (orang jadi bergunjing) orang tuanya dalam hal ini walkot dan wakil," sambungnya.
Ia pun mengungkapkan keheranannya lantaran Kota Tegal disebut selalu memiliki masalah.
"Apa barangkali Kota Tegal itu perlu diruwat ya, ini dari dulu ada-ada saja," kata Ganjar.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Tegal Yang Selenggarakan Konser Saat Pandemi Resmi Jadi Tersangka