Dalam penerapannya nanti kunjungan wisman dari empat negara itu akan dibatasi tidak semata-mata langsung buka semua wisman dari sana boleh ke Bali.
"Misalnya dari Tiongkok per hari 200 orang, lalu bertahap menjadi 500 mungkin. Lalu dari Korea Selatan misalnya 100 sampai 150 orang dan selanjutnya Uni Emirate Arab serta Singapura," kata Agung Suryawijaya.
Disisi lain, Nyoman Suharta selaku salah satu pelaku pariwisata Bali mengaku sangat bersyukur jika hal itu terwujud dengan cepat.
"Kalau saya sih sangat bersyukur kalau dibuka, karena semua elemen yang bergerak sudah sangat siap sebenarnya menerima tamu mancanegara dengan mematuhi protokol kesehatan. Di tenggah kegalauan insan pariwisata yang sudah hampir setahun seperti ini," ungkapnya
Baca Juga: Sempat Buron, Dua DPO WN Rusia Akhirnya Ditangkap di Vila, Badung