Cilacap, Sonora.ID - Cilacap memang bukanlah kota yang identik dengan penghasil kain Batik yang indah seperti Pekalongan, Solo atau Cirebon. Namun, kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Barat bagian selatan ini juga menghasilkan batik yang unik.
Batik Cilacap memang banyak menggunakan tema “Laut”. Sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, tema laut dan pantai hampir selalu memengaruhi kabupaten terluas di Jawa Tengah ini.
Dengan warna dasar hitam, cokelat, atau abu-abu, biru dongker motif batik Cilacap biasanya menggambarkan kisah kejayaan prajurit Mataram di perairan Cilacap. Warna gelap tersebut menggambarkan peperangan.
Baca Juga: Serunya Berbelanja Sekaligus Membatik di Kampung Wisata Batik Solo
Pengrajin batik Cilacap juga melukis motif “Kapal Laut”. Hal ini terinspirasi dari profesi keseharian masyarakat Desa Kutawaru yang kebanyakan menjadi nelayan dan pembuat kapal.
Ada juga motif “Bunga Wijayakusuma”, bunga yang dipercaya berasal dari Nusakambangan, pulau yang menjadi bagian dari Cilacap. Dengan warna dasar hitam, bunga wijayakusuma dilukis dengan warna cerah.
Di Cilacap sendiri daerah penghasil batik kebanyakan berasal dari Desa Kutawaru. Desa Kutawaru atau yang dikenal dengan sebutan Jojok adalah sebuah kelurahan di kecamatan Cilacap Tengah, Kota Cilacap. Kelurahan Kutawaru secara geografis terletak di sebelah barat Kota Cilacap, dipisahkan oleh laut.
Batik Kutawaru mempunyai keunikan yaitu pewarnaannya menggunakan bahan alami dari mangrove.
Warna yang dihasilkan mangrove ini biasanya coklat. Proses pewarnaan alami ini bisa memakan waktu sampai 5 hari. Harus dicelup dan dikeringkan berkali-kali agar warna yang diinginkan sesuai.
Kenapa menggunakan pewarna dari mangrove?
Baca Juga: Masker Batik dari Kudus Semakin Popular dan Kebanjiran Pesanan
Karena di Kutawaru banyak sekali pohon mangrove atau bakau. Selain pewarna alami menggunakan mangrove, Batik Kutawaru ini juga memakai pewarna sintetis yang prosesnya lebih cepat bisa 1 hari selesai. Pewarna sintetis juga bisa menghasilkan warna yang lebih beragam.
Tertarik melihat langsung proses pembuatan Batik Kutawaru? Jangan lupa bawa uang yang banyak untuk belanja kain batik dan sekalian menikmati seafood yang masih segar hasil tangkapan nelayan Kutawaru.