Tingkatkan Kepercayaan Dunia pada Pariwisata Bali, Program Free Covid Corridor Ditargetkan Tuntas Maret

2 Maret 2021 15:10 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam Dialog Produktif Senin Inspiratif bertajuk "Vaksinasi Datang Pariwisata Gemilang secara virtual.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam Dialog Produktif Senin Inspiratif bertajuk "Vaksinasi Datang Pariwisata Gemilang secara virtual. ( Humas Pemprov Bali)

Maka dari itu, Gubernur Koster menekankan bahwa tidak ada cara lain untuk mengembalikan kunjungan wisatawan selain mengendalikan terlebih dahulu kenaikan kasus positif harian di Bali.

“Tidak ada pilihan lain, sudah saya tegaskan kepada bupati/walikota se-Bali. Ayo serius dan ambil langkah, jangan banyak istirahat dalam menangani Covid-19. Kalau kita jaga momentum penurunan kasus untuk seminggu ke depan, saya yakin kepercayaan masyarakat luar dan wisatawan domestik akan meningkat dengan sendiri tanpa diundang,” ucapnya optimis.

Terlebih kampanye program vaksinasi antara Kementrian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif bersama salah satu jasa transportasi berbasis online di Pulau Dewata menjadi poin tersendiri untuk Bali.

“Ini menunjukkan pula bahwa Bali ini ditangani sangat serius dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat,” ungkapnya.

Baca Juga: Ditengah Pandemi, Apel Hut Kota Denpasar ke-233 Tahun Dilakukan Secara Terbatas

Bali disebutnya sudah mempersiapkan segala infrastruktur dan SDM untuk secepatnya menyelesaikan program vaksinasi sembari menunggu kedatangan vaksin yang dikirim secara bertahap.

“Kalau (vaksinasi, red) ini sudah selesai dilakukan, maka saya kira rangsangan, motivasi masyarakat luar untuk datang ke Bali akan terus meningkat,” ujarnya sambil mengatakan dari laporan dan kajian bahwa kerinduan para wisatawan akan Bali sudah demikian tinggi hanya saja situasi yang belum memungkinakan untuk membuka pintu pariwisata internasional.

Selain itu, ungkapkan juga mengenai program Free Covid Corridor, Gubernur Koster menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pariwisata sudah memetakan kawasan-kawasan yang akan digunakan sebagai zona hijau.

Di mana dua kawasan yakni Nusa Dua dan Ubud dipandang sebagai kawasan yang paling siap untuk masa awal.

“Kita sudah petakan juga kebutuhan vaksin. Di Ubud perlu 100 ribu vaksin dan Nusa Dua perlu 10 ribu vaksin untuk masyarakat dan pekerja di sana. Kami siapkan SOP dengan ketat, dan jika sudah datang vaksinnya, Maret bisa tuntas dan sudah bisa di-treatment oleh Kementrian Pariwisata,” jelasnya. “Jika program ini sudah berhasil, maka sudah bisa di-treatment untuk pembukaan wisatawan internasional dan jadi percontohan yang sangat baik,” harap mantan anggota DPR RI ini.

Dalam hal ini, akan menitikberatkan bahwa Bali lewat berbagai kebijakan pro-lingkungannya  sekarang sedang gencar menjaga lingkungan alam dan budaya dengan lebih baik. Maka setelah Covid-19 ini berakhir, pihaknya menjamin Bali akan lebih baik dan bangkit kembali sebagai daerah tujuan wisata dunia.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, yang juga hadir secara daring sebagai narasumber menyebut dirinya sangat bersyukur melihat proses vaksinasi tahap pertama yang berlangsung dengan baik di Bali.

“Alhamdullilah. Astungkara, saya sudah berjalan baik dan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pak Wagub dan jajaran yang sudah bekerja keras. Ini adalah wujud gerak ceoat kita dan untuk program vaksinasi ini kita jadi yang terdepan daripada negara-negara tetangga kita di ASEAN,” pujinya.

Menparekraf Sandiaga Uno mengharapkan lancarnya program vaksinasi di Bali akan jadi bola salju yang memicu berjalananya program serupa di daerah lain terutama yang juga menggantungkan diri dari sektor pariwisata seperti halnya Bali.

Baca Juga: Sempat Buron, Dua DPO WN Rusia Akhirnya Ditangkap di Vila, Badung

“Adalah prioritas kita untuk memulihkan sektor yang secara general menyerap lebih dari 34 juta tenaga kerja ini. Kita sedang melalui masa sulit di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dan bisa kita lihat di Bali saat ini,” katanya.

Dan pihaknya mengaku sangat terenyuh mendengar dan melihat langsung banyaknya pekerja sektor pariwisata yang terpaksa harus kehilangan pekerjaan dan dirumahkan akibat dampak hebat dari pandemi Covid-19.

Diungkapkan jika kesuksesan program vaksinasi dan penurunan kasus, dibarengi dengan pembukaan pariwisata kembali, menurut Menparekraf akan sangat berpotensi menjadi rebound untuk sektor pariwisata Bali. Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 3,1-4,8 persen menurut data BPS, BI hingga Bank Dunia.

“Tentu kita optimis, namun kita harus gerak dan jangan menunggu. Disiplin tetap dilakukan dan mudah-mudahan bisa segera terwujud di tahun 2021 ini,” serunya optimis.

Menparekraf juga mengatakan jika bicara vaksin, menurutnya adalah bicara data dan apabila sudah menujukkan angka yang baik, maka akan dengan sendirinya jadi pemicu pariwisata khususnya Bali untuk kembali bangkit.

Pun demikian dengan kondisi pandemi berkepanjangan yang disebutnya membuat tren pariwisata akan mengalami pergeseran di masa depan. Yakni dari mass tourism menjadi sustainable tourism.

“Bali adalah trigger kita untuk pariwisata dan pandemi secara strategis dan komprehensif membuka peluang baru di sektor pariwisata. Sekarang nature dan culture. Dari sun (matahari) sand (pasir/pantai), dan sea (laut) menjadi serenity (ketenangan), spirituality (kepercayaan), dan sustainability (keberlanjutan),” jelasnya.

“Kebersihan, keamanan dan kesehatan jadi yang utama juga, serta mengurangi transit dan sentuhan. Kita adaptasi, mengambil peluang dan menang melawan Covid-19, saya yakin kita bisa bangkit,” terang Menparekraf Sandiaga.

Baca Juga: MOU Pengembangan LNG Terminal Bali Diteken untuk Penggunaan Gas Bumi

Menanggapi mengenai program Free Covid Corridor, Menparekraf mengaku pihaknya bersama kementrian terkait sedang serius menggarap program yang merupakan usulan pemerintah dan masyarakat pariwisata Bali tersebut.

Dijelaskan jika dalam waktu-waktu terakhir ini, pihaknya sedang kencang berbicara masalah Free Covid Corridor ini dengan duta-duta besar negara sahabat yang secara kondisi di negaranya sudah siap seperti Tiongkok, Singapura, dan lainya untuk kemungkinan pembukaan pintu pariwisata internasional.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm