“Setiap tahun selalu ada ide-ide, inovasi, dan kreasi-kreasi bagaimana mencegah terjadinya karhutla, bukan untuk selalu memadamkan kebakaran. Tahun ini, aparat beserta seluruh stakeholder terkait akan lebih gencar untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ucap Rikwanto lagi.
Dalam pelaksanaan Apel Gabungan tersebut, dilakukan pemeriksaan pasukan dan sarana prasarana penanganan karhutla, dilanjutkan Penyerahan APD kepada perwakilan relawan oleh PJ. Gubernur Kalsel serta penyampaian amanat.
Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, dalam kesempatannya mengatakan meskipun saat ini kondisi cuaca masih sering terjadi hujan, namun prediksi dari BMKG pada bulan Mei akan terjadi musim kemarau.
Baca Juga: Meski Zero Hotspot, Pemprov Kalsel Tetap Siaga Karhutla Tahun Ini
Untuk itu dalam kurun waktu dua bulan ini, yakni bulan Maret – April, dilakukan persiapan untuk menghadapi musim kemarau yang seringkali karhutla.
Persiapan meliputi kesiapan personel, peralatan, metode, dan koordinasi, termasuk membentuk relawan-relawan di desa yang akan memonitoring hutan dan lahan yang luas di wilayah Kalimantan Selatan.
Waktu dua bulan ini juga diharapkannya dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Baik untuk bercocok tanam atapun keperluan lainnya atas nama korporasi maupun perorangan.
“Bagi korporasi, apabila terbukti membakar hutan dan lahan maka akan diberikan sanksi, begitupun untuk yang perorangan, jika ada yang memulai dan tertangkap, maka akan diproses hukum,” tegasnya.