"Ada 10 ribu relawan, 5.000 paramedik, 306 dokter, dan sekitar 300 manajemen kelurahan dan kecamatan berserentak memeriksa ke warga dengan sistem smart city," jelasnya.
Selanjutnya, mereka yang telah diperiksa bakal diberi barcode untuk mengetahui hasil status kesehatannya.
"Itu digunakan mengontrol status kesehatan bertingkat, mulai dari sehat, penyintas, OTG, ringan, sedang dan berat," tambahnya.
Baca Juga: Tak Miliki IMB, Pemkot Makassar Minta Hentikan Pembangunan Stadion Mattoanging
Danny mengaku GeNose ini hanya bersifat screening dini. Adapun untuk tes dengan tingkat akurasi yang tepat, tetap sesuai anjuran WHO melalui PCR Swab test.
Sejauh ini telah ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan yang baru, Andi Hadijah Iriani sebagai ketua pelaksana program tersebut.
Walikota telah memerintahkan untuk segera berkoordinasi dengan jajarannya. Termasuk OPD lainnya.