Banjarmasin, Sonora.ID - Atas inisiatif sendiri pemilik toko pernak-pernik imlek di kawasan Veteran membangun sendiri jembatan yang membentang di atas sungai.
Sebelumnya, jembatan yang ada juga telah dibongkar secara mandiri, lantaran dianggap menghambat aliran sungai dan sejajar dengan badan jalan.
Indarto, Pemilik Toko mengaku, sudah hampir dua pekan terakhir ini membangun jembatan yang berbahan kayu ulin itu.
"Sebenarnya habis Imlek itu memang sudah ingin dibongkar karena jembatannya reot. Tapi ragu kalau saat dibangun ulang ketentuannya salah. Jadi kita tunggu desain dari Pemko dulu," ucapnya saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Kamis (04/03) pagi.
Baca Juga: Normalisasi Sungai di Banjarmasin. Satgas: Bongkar Nego Bongkar Nego
Ia menjelaskan, sesuai desain atau aturan yang diterima Pemko, tidak boleh ada tiang di tengah jembatan. Kemudian tinggi jembatan dari badan jalan minimal 1,25 meter dan maksimal 1,50 meter.
"Pas ada aturannya kita bangun. Intinya di tengah bawah jembatan itu harus lose atau kosong. Alias tidak boleh ada tiang di bawahnya," terangnya.
Ia mengaku, bahwa seluruh biaya pembangunan jembatan ditanggung secara pribadi, dengan total kisarannya di atas Rp10 juta.
"Tidak ada bantuan. Murni biaya pribadi. Desainnya dari Pemko dan telah disetujui oleh mereka," tuntasnya.
Sebelumnya, baru-baru ini Pemerintah Kota Banjarmasin telah menerima desain prototype Jembatan, Bangunan dan Gedung (JBG) dari Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) Kalsel.
Meski demikian, Satgas Normalisasi Sungai Kota Banjarmasin mengaku masih belum bisa bertindak, karena belum menjadi produk kebijakan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Baca Juga: Normalisasi Sungai Banjarmasin Terus Dilakukan, Warga Harap Pukul Rata
Adapun bahan dasar pembangunan jembatan antara lain, baja, kayu ulin, dan kombinasi antara baja dan kayu ulin.
Intakindo pun mengaku siap, melakukan pendampingan terkait proses pembangunan jembatan. Baik di kawasan A. Yani maupun Veteran.