Bali, Sonora.ID - Untuk mencari solusi dari polemik yang sempat terjadi mengenai pembayaran hotel karantina pasien covid-19 di beberapa lokasi di Bali, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melalui Sekretaris Satgas I Made Rentin menyampaikan bahwa permasalahan tersebut telah menemukan titik temu.
Hal tersebut tercetus dalam pertemuan dengan sosiasi General Manager (GM) hotel di Bali yang selama hotelnya digunakan sebagai tempat karantina pasien yang termasuk orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan (GR) Covid-19.
“Dihadapan teman-teman asosiasi, kami menyampaikan komunikasi kami dengan Ketua Satgas Nasional bapak Doni Monardo bahwa per-kemarin (Rabu 3/3). Kami sudah mendapatkan transfer dana untuk pembayaran hotel karantina,” terang Made Rentin.
Dalam pertemuan bersama jajaran asosiasi GM hotel Bali di Posko Satgas / Pusdalops BPBD Bali, Renon, Denpasar, Made Rentin menjelaskan dana untuk pembayaran lokasi karantina sepenuhnya tanggungan dari pemerintah pusat dan untuk saat ini, pembayaran memang belum tuntas seluruhnya dengan tunggakan lebih dari 30 Miliar Rupiah dari 15 hotel karantina.
“Kami baru mendapatkan Rp 10 Miliar dan ini merupakan angin segar, harapan besar bagi teman-teman pelaku usaha. Dan uangnya akan sesegera ditransfer ke hotel-hotel karantina,” tandas Rentin.
Diungkapkan juga bahwa pembayaran tersebut adalah untuk melunasi sisa tunggakan 25 persen pada bulan Oktober-November 2020, dan 100 persen untuk bulan Desember 2020.
Sedangkan untuk Januari-Februari, dikatakan belum bisa dibayarkan karena masih melengkapi administrasi surat pertanggungjawaban serta masih menunggu dana dari pusat yang dijanjikan akan cair dalam waktu dekat.
Made Rentin juga menambahkan, atas nama Pemprov Bali serta Satgas Penanganan Covid-19 Bali pihaknya menyampaikan apresiasi dan rasa hormat setinggi-tingginya kepada pihak hotel yang telah bersinergi dan bekerja sama dalam rangka penyediaan tempat karantina.
“Saya rasakan suport teman-teman selama ini sangat baik sekali. Ini kondisi yang sama sekali tidak kita duga, karena itu perlu kesabaran, perhatian dan toleransi yang tinggi. Ini krisis yang menyangkut semua sendi kehidupan,” ujarnya
Pria yang juga menjabat sebagai Kalaksa BPBD Bali tersebut, tidak mempermasalahkan munculnya beberapa pemberitaan hingga video yang sempat viral terkait keterlambatan pembayaran hotel karantina.
Baca Juga: Uang Sewa Hotel Untuk OTG Covid-19 di Bali Capai Rp1,9 Miliar Belum Dibayar Pemerintah
“Justru kami apresiasi dan support, karena itu jadi momentum, sehingga pimpinan kita di pusat jadi lebih tau meskipun selama ini prosesnya sedang kita jalankan. Hasilnya, prosesnya jadi lebih cepat,” seru Rentin.
Sementara itu, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (DPD IHGMA) Bali Yoga Iswara menyatakan sudah menemuka titik terang mengenai penyelesaian pembayaran serta proses-proses yang harus dilakukan jajaran Satgas penanganan Covid-19 Bali.
“Kami haturkan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Rentin dan jajaran, atas segala upayanya,” kata Yoga.
Selain itu, Yoga juga menyampaikan bahwa pihaknya berusaha bertahan dan bersama pemerintah berdampingan untuk turut mendukung penghentian penyebaran virus, sekaligus tetap produktif dengan aman.
“Kami juga menjadi ujung tombak dalam verifikasi kepada Hotel dan Destinasi Wisata yang telah menerapkan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Bidang Pariwisata,” terangnya.
Kemudian, I Gusti Bagus Agung Suddhajinendra, selalu Kepala Bidang Hukum dan Hubungan Pemerintahan IHGMA Bali menyampaikan rasa syukur setelah pertemuan dengan jajaran Satgas Penanganan Covid-19 menemukan kejelasan terkait status pembayaran hotel-hotel yang jadi lokasi karantina OTG-GR.
Baca Juga: RS dan Hotel Karantina Covid 19 di Makassar Terisi Penuh
“Dalam hal ini kami sangat berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada jajaran, dimana masalah pembayaran ini sudah diupayakan dengan sesigap mungkin,” terang Sudajinendra.
Disamping itu, Lewat pertemuan ini pihaknya juga ingin mencairkan suasana yang mungkin sebelumnya terjadi miskomunikasi, sehingga dengan pertemuan secara tatap muka ini, akan selalu saling dukung dan sinergi.