Surabaya, Sonora.ID – Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji meninjau Sentra Wisata Kuliner (SWK) RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Kamis (04/03/2021).
Tinjauan ini dilakukan untuk mengetahui langsung kondisi salah satu SWK di Kota Pahlawan di masa pandemi Covid-19. Dengan didampingi Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro, untuk mendengarkan langsung keluh kesah para pedagang yang ada di sana.
Menurutnya, meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi, namun SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona B117, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Jatim Tetap Tenang dan Waspada
"Di sini masih agak ramai (pembeli), karena di beberapa tempat itu juga ditutup," kata Cak Ji sapaan lekatnya.
Namun begitu, ia menyebut, dampak pandemi itu juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan. Sehingga hal ini mengakibatkan para pedagang harus memberhentikan beberapa karyawannya.
"Mereka mengalami penurunan hampir 50 persen. Tadi kita sudah melihat di musim pandemi ini mereka (pedagang) juga banyak memberhentikan karyawannya," ungkap Armuji.
Ia menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berinisiatif untuk menggandeng para pedagang di SWK. Nah, salah satu upaya yang dilakukan pemkot yakni memesan makanan ataupun minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara. Di samping upaya lain yang dilakukan adalah dengan membantu mempromosikan produk mereka.
"Ini yang tentunya menjadi motivasi kami dimana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini," jelasnya.
Cak Ji mengaku sudah menginventarisasi produk makanan maupun minuman para pedagang di SWK. Menurutnya, beberapa produk yang dijual itu memiliki kekhasan tersendiri.
Baca Juga: Usai Sertijab, Wali Kota Surabaya Langsung Blusukan Saluran dan Rapat Teknis di Lapangan
"Ada belut, terus penyetan-penyetan ikan wader, dan sebagainya. Minumannya juga gitu ada seperti kacang ijo. Nah, ini yang tentunya harus kita ambil supaya pemerintah kota bisa membantu daripada musim pandemi ini," tuturnya.
Hal yang sama juga akan dilakukan kepada para pedagang di SWK lainnya. Namun demikian menurutnya yang terpenting adalah para pedagang itu dapat menjaga kebersihan dan higienis dari makanan yang dijual.
"Kita di samping untuk mempromosikan, pemerintah kota juga mau mengambil makanan yang mereka jual. Yang penting higienis, dan sudah dalam tataran makanan yang sudah layak," ujarnya.
Armudji mengungkapkan, setidaknya ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya. Namun, ia juga mengakui, bahwa dampak pandemi menyebabkan omzet pedagang di SWK mengalami penurunan. Karenanya perlu adanya perhatian lebih agar SWK terus ramai pembeli meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Ada 43 SWK di Surabaya. Di sini juga terlihat masih ramai. Karena ada karyawan (kantoran) yang masih makan di sekitar sini," ujarnya.
Ia menilai, apabila pandemi Covid-19 masih ada, tentunya jumlah kunjungan masyarakat ke tempat-tempat keramaian seperti SWK akan berkurang. Oleh karena itu, para pedagang diharapkan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan supaya pembeli mau untuk datang.
"Kalau pandeminya belum benar-benar turun maka orang akan takut untuk ke tempat-tempat keramaian seperti ini. Oleh karena itu, pemerintah kota menganjurkan marilah kita bekerjasama untuk menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.