Tahun ini Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro di Optimalkan

5 Maret 2021 16:30 WIB
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, pengerjaan restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro sepanjang 800 meter bakal memakan waktu kerja selama 240 hari.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, pengerjaan restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro sepanjang 800 meter bakal memakan waktu kerja selama 240 hari. ( Fernando Oktareza)

Palembang, Sonora.ID – Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, pengerjaan restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro sepanjang 800 meter bakal memakan waktu kerja selama 240 hari.

Menurutnya, untuk tahun ini saja pengerjaan baru 10 persen dengan anggaran Rp 38 miliar. Sedangkan estimasi keseluruhan adalah Rp 390 miliar.

“Ini baru 10 persen yang kita kerjakan, masih ada sekitar 10 kilometer lagi. Kami harap, tahun berikutnya Kementerian dapat menganggarkan secara multiyears supaya pengerjaan optimal,” jelas Harno beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dispar Palembang Minta Insan Pariwisata Menjadi Prioritas Penerima Vaksin

Harno menambahkan, dengan multiyears pengerjaan akan lebih efektif waktu, karena jika setiap tahun hanya 10 persen dari 11 kilometer akan memakan waktu lebih lama.

“Kalau setiap tahun hanya 10 persen nanti yang tadinya kita kerjakan tahun ini, 10 tahun yang akan datang tidak cantik lagi. Makanya anggaran 2022 dan 2023 akan kami kejar supaya pengerjaan awal restorasi sungai Sekanak-Lambidaro kota Palembang berangsur bisa dilanjutkan dalam waktu dekat ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII Birendrajana mengatakan, pengerjaan yang bakal dilakukan oleh pihak BBWS meliputi muara dan hulu sungai sepanjang 800 meter.

“Dari total panjang anak-anak sungai di Palembang 11 kilometer, pengerjaan awal akan dilakukan tahun ini baru 800 meter di sisi Sungai Sekanak, dengan menghabiskan dana Rp 38 miliar,” katanya.

Pengerjaan yang dilanjutkan meliputi pengerukkan sedimentasi sungai dan penguatan dinding, serta landscape yang mengacu pada konsep Venesia dari Timur.

“Yang pasti fungsinya nanti bukan hanya sebagai pengendali banjir tapi juga destinasi wisata. Sedimen (pengendapan) terjadi karena sampah dan limbah cair, ini wajar karena sungai ini ada di tengah kota dan pemukiman padat,” tutupnya.

Baca Juga: Revitalisasi Bangunan Lapangan Hatta Terkendala Ketentuan RT/RW

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm