Diketahui sebelumnya bahwa partai opsisi saat ini hanya Demokrat dan PKS, setelah Gerindra pun dirangkul dan masuk dalam kabinet.
“Kalau Demokrat diambil Moeldoko, maka tinggal PKS yang akan teriak tanpa didengar orang. Pimpinan negara punya kekuatan khusus, dia bisa membuat kebijakan yang tidak merongrong,” sambungnya menjelaskan.
Jika Partai Demokrat resmi diambilalih oleh Moeldoko, maka partai oposisi yang memberikan pengawasan kepada pemerintahan pusat akan berkurang.
Baca Juga: Pelajaran Agar Kader Demokrat Jaga Ucapan, Marzuki Alie: Saya Lakukan Langkah Hukum
Dengan demikian, demokrasi pun menurun karena tidak adanya masukan, kritik, dan saran kepada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Sebelumnya, diketahui bahwa KLB Partai Demokrat tandingan ini diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 lali.
Dalam KLB tersebut, Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru dan memilih Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
Marzuki adalah satu dari tujuh kader senior Partai Demokrat yang dipecat dalam kepengurusan AHY.
Baca Juga: AHY Tuding Istana Rebut Kekuasaan Demokrat, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi