Sonora.ID - Partai Demokrat menjadi sorotan masyarakat Indonesia selama beberapa minggu belakangan, dimulai dengan ungkapan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebutkan bahwa partai pimpinannya tersebut mengalami kudeta.
Hal ini menjadi ramai karena pada saat itu AHY menyebutkan bahwa pihak yang diduga terlibat adalah orang-orang terdekat Presiden Joko Widodo.
Terbukti, saat ini Moeldoko sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tandingan.
Baca Juga: Ruhut Sitompul: Seharusnya AHY Minta Maaf kepada Presiden Jokowi
Melihat hal ini, pengamat pun angkat suara dan menilai bahwa kejadian tersebut sebagai kemunduran demokrasi di Indonesia.
Dikutip dari Kompas.TV, pengamat politik dari SMRC, Saiful Mujani menyebutkan bahwa tindakan ini membuat kontrol kepada pemerintahan menjadi semakin lemah.
“Demokrasi sedang dalam backsliding, tindakan yang terjadi di pemerintah hasil demokrasi. Membuat kontrol kepada pemerintah jadi makin lemah, oposisi diperlemah,” ungkapnya.
Baca Juga: Terkait Surat AHY ke Jokowi, Mensesneg: Kami Tidak Perlu Menjawab
Diketahui sebelumnya bahwa partai opsisi saat ini hanya Demokrat dan PKS, setelah Gerindra pun dirangkul dan masuk dalam kabinet.
“Kalau Demokrat diambil Moeldoko, maka tinggal PKS yang akan teriak tanpa didengar orang. Pimpinan negara punya kekuatan khusus, dia bisa membuat kebijakan yang tidak merongrong,” sambungnya menjelaskan.
Jika Partai Demokrat resmi diambilalih oleh Moeldoko, maka partai oposisi yang memberikan pengawasan kepada pemerintahan pusat akan berkurang.
Baca Juga: Pelajaran Agar Kader Demokrat Jaga Ucapan, Marzuki Alie: Saya Lakukan Langkah Hukum
Dengan demikian, demokrasi pun menurun karena tidak adanya masukan, kritik, dan saran kepada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Sebelumnya, diketahui bahwa KLB Partai Demokrat tandingan ini diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 lali.
Dalam KLB tersebut, Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru dan memilih Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
Marzuki adalah satu dari tujuh kader senior Partai Demokrat yang dipecat dalam kepengurusan AHY.
Baca Juga: AHY Tuding Istana Rebut Kekuasaan Demokrat, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi