Banjarmasin, Sonora.ID - Kawasan objek wisata Siring Menara Pandang yang berlokasi di Jl. Pierre Tendean hingga saat ini masih ditutup, karena alasan pandemi CoVID-19.
Segala aktivitas di dalamnya pun turut lumpuh. Termasuk kunjungan wisatawan dari dalam daerah maupun luar daerah.
Namun ternyata, lokasi ini tetap ramai dikunjungi oleh masyarakat. Terbukti pada Minggu lalu, (07/03), sedari pagi kawasan itu ramai dipadati pengunjung dan pedagang.
Baca Juga: Akses Jalan Kantor Polsek Banjarmasin Timur Turut Dibongkar. Ketua Satgas : Contoh Lah!
Anehnya, tak nampak satu pun petugas yang berjaga atau menindak pelanggaran protokol kesehatan (Prokes).
Salah seorang pedagang kaos kaki dan aksesori yang enggan namanya diwartakan mengaku, dirinya mengetahui bahwa kawasan tersebut masih ditutup. Namun, melihat banyaknya warga yang datang, ia pun berinisiatif menggelar lapaknya.
"Tak ada ditegur petugas, tak ada yang berjaga," bebernya.
Baca Juga: Aksi Turun ke Jalan di Hari Perempuan Internasional 2021, Ini 7 Tuntutan yang Disampaikan Pendemo
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang nasi kuning di kawasan tersebut, yang menjelaskan lantaran pandemi pendapatannya lumayan jauh berkurang.
Alhasil, ketika Ia melihat banyak pengunjung yang datang ke Siring Piere Tendean, ia pun tergoda untuk membuka dagangan.
"Sudah sebulan saya berjualan. Tapi cuma hari Minggu saja," tambahnya.
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhak menegaskan, bahwa saat ini pihaknya sendiri belum memiliki rencana membuka kawasan Siring Piere Tendean.
Namun, menanggapi adanya lapak pedagang, Ia berjanji bakal menyampaikan kepada petugas terkait.
Baca Juga: Aksi Turun ke Jalan di Hari Perempuan Internasional 2021, Ini 7 Tuntutan yang Disampaikan Pendemo
"Dalam hal penanganan dan penertiban, sekaligus pemberitahuan bahwa kawasan Siring Piere Tendean masih belum dibuka," ucapnya saat dikonfirmasi Smart FM di lobi Balai Kota, Senin (08/03) pagi
Di sisi lain. Ikhsan juga membantah bahwa pemko kecolongan atau pun lalai. Ia beranggapan, hal itu terjadi lantaran di lokasi tidak ada petugas dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga.
"Tapi intinya, kalau area itu dipasangi pagar keliling dan tertutup, maka keamanan bisa lebih terkendali dan lebih efektif tanpa harus mengerahkan banyak petugas," tutupnya.
Baca Juga: PLN Journalist Award Tahun Pertama Diikuti 1.000 Karya Jurnalistik