Batuan dasar Cekungan Baturetno terdiri dari persilangan antara batuan gamping fragmental dengan kalkarenit dan kalsilutit.
Kini, bekas aliran Bengawan Solo yang berada di dasar Cekungan Baturetno menjadi lahan yang subur. Banyak warga yang memanfaatkannya untuk bercocok tanam.
Dilansir dari Sejarahunik.net, perubahan aliran sungai Bengawan Solo Purba disebabkan oleh adanya pengangkatan tektonik.
Pada sekitar 4 juta tahun silam, lempeng Australia menghujam ke bawah lempeng Eurasia karena massa jenis lempeng Australia lebih berat dari pada lempeng Eurasia. Sehingga terjadi zona subduksi atau zona penunjaman.
Baca Juga: Kuliner Mangut Beong Khas Jawa Tengah, Untuk Para Pecinta Pedas
Akibatnya, lempeng eurasia yang massa jenisnya lebih ringan menjadi terangkat ke permukaan. Proses penunjaman itu membuat terjadi pengangkatan daerah perairan laut dangkal yang penuh dengan terumbu karang dan coral.
Daerah perairan laut inilah yang kemudian membentuk daerah Karst Gunung Sewu yang membentang dari Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Wonogiri, sampai Kabupaten Pacitan.
Pengangkatan daerah tektonik itulah yang menyebabkan aliran Sungai Bengawan Solo yang mengarah ke selatan menjadi terbendung.
Baca Juga: Cinta Aja Nggak Cukup, Ini 5 Zodiak Paling Matre karena Uang Segalanya