Baginya, tidak ada jalan lain bagi semua stakeholder dan elemen masyarakat untuk menggabungkan sumber daya dalam melawan penyebaran virus dan dampaknya ke aktifitas sosial dan kebutuhan ekonomi masyarakat.
Sumber daya bukan hanya meliputi soal pendanaan yang selama ini sudah cukup banyak ditanggung Pemerintah Pusat dan Daerah.
Tapi juga sumber daya tenaga dan dukungan kekompakan dalam menjalankan Prokes pencegahan pandemi.
“150 ribu masker medis yang kami bagikan ini adalah ijtihad kita melawan bencana. Kita perlu displin menggunakan masker berkualitas dalam aktifitas sosial sehari-hari kita. Ingat, masker ini akan mencegah kita dari bencana kesehatan covid-19 sekaligus bencana ekonomi yang bisa timbul jika kita lalai Prokes. Kita harus bisa kompak melakukannya. Kita bisa memulainya dengan disiplin memakai masker medis berkualitas di lingkungan terkecil dan terdekat,” jelas Teddy.
Baca Juga: Geram! Warga Ancam Polisikan Oknum ASN DLH Banjarmasin Lantaran Tak Penuhi Janji
Sementara itu, juru bicara sekaligus Brand Manager dari produsen es krim Aice Group, Sylvana mengatakan, pembagian masker berspesifikasi standar medis ini untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus corona.
Masker medis berlogo Aice-SHIELD yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota tersebut diproduksi sendiri oleh Aice Group.
Masker medis SHIELD memiliki spesifikasi 3-ply sesuai dan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kami bersama dengan banyak pemangku kepentingan di 20 kota kami bagikan 5 juta masker ini akan selalu bergerak bersama,” ungkapnya.
Baca Juga: Protokol Kesehatan di Banjarmasin Tetap Akan Diterapkan Meski PPKM Tak Dilanjutkan