Gowa,Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Gowa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang khusus di bagian hilir. Hal itu dikarenakan debit air Sungai Jeneberang meningkat dari kondisi normal akibat tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir di wilayah Sulsel.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa Ikhsan Parawansa.
Ikhsan menyebutkan, elevasi bendungan Bili-bili sudah berada di angka 99,50 mdpl atau setara volume 259 juta meter kubik. Angka tersebut telah melewati batas normal debit sungai.
Olehnya itu, pihaknya mencegah agar debit air tidak mencapai batas waspada yakni 101,70 mdpl atau 295 juta meter kubik.
Baca Juga: Patuh Protkes, Warga Makassar Diberi Kemudahan Lanjutkan Pendidikan
"Saat ini sudah ada imbau juga dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang untuk masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang bantaran sungai dengan kondisi cuaca ekstrem ini," kata Ikhsan, saat dihubungi Smartfm Makassar, Kamis (11/3/21).
Ikhsan menuturkan, elevasi siaga sungai yakni jika mencapai 102,60 mdpl dengan vollume 310.345 juta meter kubik, kemudian elevasi awas yaitu 103,30 mdpl atau volume 322.516 juta meter kubik.
Saat ini, pihaknya masih terus memantau kondisi Bendungan Bili-bili sembari berkoordinasi dengan BBWS Pompengaan Jeneberang.
Namun Ikhsan mengakui, sejauh ini pihaknya belum bisa mengontrol arus dari Sungai Jenelata. Sebab menurutnya, belum ada bendungan yang bisa mengatur debit air sungai tersebut.
Baca Juga: Elevasi Air Bendungan Bili-bili Naik Tapi Masih Berstatus Aman
Terpisah, Kabid Operasi dan Pemeliharaan SDA BBWS Pompengaan Jeneberang Rini S Harun mengatakan, pihaknya telah melakukan pembukaan pintu pelimpah Bendungan Bili-bili setinggi 2,5 meter.
Selain itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar sungai Jeneberang. Apalagi berdasarkan pemantauan terakhir, saat ini hilir Sungai Jeneberang sudah berada pada elevasi waspada. Untuk itu, pihaknya senantiasa mengingatkan warga setempat agar menjauh sementara dari tepi sungai.
"Yang tinggi dari sungai Jenelata, sehingga kami menyampaikan kepada masyarakat tidak melakukan kegiatan penyebrangan sungai, menambang, menjala ikan di hilir bendungan Bili-bili dan kegiatan lainnya di muara Sungai Jeneberang," harapnya.
16 Orang Korban Banjir Berhasil Dievakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa berhasil mengevakuasi 16 orang masyarakat yang terjebak banjir di Perumahan Mutiara Permai Jalan Yusuf Bauty, Kecamatan Somba Opu.
Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa mengatakan, dampak curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadi banjir dimana-mana, salah satunya di Kecamatan Somba Opu.
"Melihat kondisi cuaca yang ekstrim ini ada beberapa wilayah yang mengalami genangan-genangan yang diakibatkan curah hujan tinggi seperti di Somba Opu dan Pallangga, sehingga kami bersama tim turun langsung melakukan evakuasi," katanya.
Baca Juga: Banjir di Makassar Meluas, Wali Kota Ungkap Penyebab dan Titik Terparah
Masyarakat yang dievakuasi, kata Ikhsan, akan diungsikan ke titik pengungsian yang telah disediakan pihak kecamatan atau kelurahan/desa setempat.
Titik pengungsian tersebar di di masjid-masjid yang ada di sekitar pemukiman warga terdampak banjir.
Menurut Ikhsan, BPBD menyiagakan beberapa peralatan evakuasi, seperti perahu karet 2 buah, perahu fiber 3 buah, dan perahu lipat 2 buah sehingga total 7 buah.
"Bahkan ada beberapa perahu karet yang dimiliki Pramuka Peduli dan PMI yang ikut langsung bersama kami agar sewaktu-waktu mendapatkan laporan yang diduga berpotensi maka bisa segera dilakukan evakuasi," pungkas Ikhsan.
Baca Juga: Banjir di Makassar Meluas, Wali Kota Ungkap Penyebab dan Titik Terparah