Sonora.ID - Sensasi berputar yang dirasakan di bagian kepala dan disebabkan oleh berbagai hal dikenal dengan sebutan vertigo.
Vertigo tak hanya disebabkan oleh berbagai hal tetapi juga membawa dampak atau pengaruh sesuai dengan penyebab tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia bahwa secara garis besar ada dua jenis vertigo yaitu sentral dan tepi.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Atasi Vertigo, Dokter: Cari Tempat yang Gelap!
Pada vertigo tepi, gangguan yang terjadi berada di syaraf keseimbangan yang berada di dalam telinga, sehingga ada potensi bahwa penyakit yang menyebabkan vertigo adalah yang berhubungan dengan pendengaran.
“Vertigo kan gejala atau tanda ya. Kalau pusingnya itu disebabkan oleh penyakit yang bisa memengaruhi gangguan pendengaran maka vertigo bisa menyebabkan gangguan pendengaran,” jelas dr. Santi dalam program Health Corner di Sonora FM.
Beberapa kemungkinan yang terjadi adalah adanya infeksi telinga yang mungkin mengenai syaraf pendengaran sehingga gangguan pendengaran mungkin terjadi ketika vertigo dirasakan.
Baca Juga: Apa Itu Vertigo? Dokter: Hati-Hati Tanda dari Sederet Penyakit Ini
Gangguan tersebut bisa dirasakan dalam berbagai bentuk, mulai dari pendengaran menurun hingga muncul suara berdengung.
“Dalam bentuk bisa mungkin rasa pendengarannya menurun, atau yang lebih sering suara berdengung di telinga yang terdampak, bisa di kiri, kanan, atau dua-duanya,” tegas dr. Santi menambahkan.
Keluhan-keluhan lain penyerta vertigo ini tergantung dengan kondisi setiap penderita dan penyakit yang menyebabkan vertigo itu sendiri.
Baca Juga: Yuk! Kenali Perbedaan Antara Migrain dan Vertigo Menurut Dokter!
“Yang paling penting kita mencari dulu penyebabnya apa, baru mengobati penyebabnya, sehingga si vertigonya tidak balik lagi,” jelas dr. Santi.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Santi memaparkan bahwa secara umum vertigo biasanya tidak merujuk pada penyakit serius.
Kecuali apabila vertigo ini menjadi gejala dari penyakit yang berhubungan dengan otak dan kepala atau stroke.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Inggris Ini Alami Gangguan Pendengaran Permanen