Area wisata yang dikelilingi gunung dan perbukitan, semakin menambah keindahan Tahura Sultan Adam.
“Banyak banget wisatanya. Mancing bisa di sini atau bisa juga wisata tracking forest,” bebernya.
Ia menambahkan, jika program Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilaksanakan di area Tahura Sultan Adam telah berhasil keseluruhan, maka ia yakin keindahannya akan semakin prospektif dan akan tingkat kunjungan akan semakin meningkat.
“Rehab DAS di sekitar sini banyak tantangannya karena daerah bebatuan. Namun jika telah berhasil maka akan semakin indah Tahura ini,” pungkas Alue.
Taman Hutan Raya Sultan Adam sendiri merupakan objek wisata alam yang berada di area hutan dan perbukitan, dengan luas kurang lebih 112 ribu hektar.
Untuk menghindari penyebaran CoVID-19 dan menghindari terjadinya kebakaran lahan saat musim kemarau, Tahura Sultan Adam saat ini masih ditutup oleh Dinas Kehutana Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Kementerian LHK Nyatakan Siap Bantu Penanganan Banjir di Kalsel