Banjar, Sonora.ID – Pada hari kedua atau hari terakhir kunjungan kerjanya ke Kalimantan Selatan, pada Kamis (11/03), Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (Wamen LHK), Alue Dohong, diajak berkeliling menikmati keindahan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang berada di Kabupaten Banjar.
Mulai dari mencicipi perpaduan rasa manis, asam dan pahit pada madu kelulut, dan dilanjutkan melihat gumpalan awan putih di sekitar Bukit Tengger, Mandiangin.
Selanjutnya rombongan Wamen LHK diajak bersantai di Pesanggrahan Mandiangin yang berada di Bukit Besar Tahura Sultan Adam dengan ketinggian 450 meter dari permukaan laut.
Baca Juga: Pengumunan Adipura Ditunda, Pemprov Kalsel Tetap Pantau Kebersihan
Spot terakhir yang dikunjungi adalah wisata Bukit Batu di Desa Sungai Luar yang menawarkan hamparan luas padang ilalang dan indahnya Waduk Riam Kanan.
Ditanya awak media mengenai kesannya, Alue Dohong pun tak ragu memberikan pujian dan menunjukan ketakjubannya pada keindahan yang ditawarkan ketika menggunjungi Tahura Sultan Adam.
“Saya sudah melihat ini, sangat bagus sekali. Landscape pemandangannya sangat indah sekali,” ungkapnya.
Baca Juga: Terkait Banjir di Kalsel, Ini Rekomendasi dari Kementerian LHK
Banyak objek wisata, lanjutnya, yang dapat ditawarkan di kawasan Tahura Sultan Adam. Mulai dari eko wisata, wisata bahari, wisata mancing hingga wisata tracking forest.
Area wisata yang dikelilingi gunung dan perbukitan, semakin menambah keindahan Tahura Sultan Adam.
“Banyak banget wisatanya. Mancing bisa di sini atau bisa juga wisata tracking forest,” bebernya.
Ia menambahkan, jika program Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilaksanakan di area Tahura Sultan Adam telah berhasil keseluruhan, maka ia yakin keindahannya akan semakin prospektif dan akan tingkat kunjungan akan semakin meningkat.
“Rehab DAS di sekitar sini banyak tantangannya karena daerah bebatuan. Namun jika telah berhasil maka akan semakin indah Tahura ini,” pungkas Alue.
Taman Hutan Raya Sultan Adam sendiri merupakan objek wisata alam yang berada di area hutan dan perbukitan, dengan luas kurang lebih 112 ribu hektar.
Untuk menghindari penyebaran CoVID-19 dan menghindari terjadinya kebakaran lahan saat musim kemarau, Tahura Sultan Adam saat ini masih ditutup oleh Dinas Kehutana Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Kementerian LHK Nyatakan Siap Bantu Penanganan Banjir di Kalsel