Misalnya, anak dilarang untuk menunjukkan rasa takut. Sehingga saat tumbuh besar nanti, ia bingung bagaimana harus menghadapi rasa takut.
Begitu juga disaat anak merasa sedih, anak juga dilarang untuk menangis, padahal menangis merupakan salah satu cara untuk melepaskan tekanan atau emosi dalam diri.
Selain hal tersebut, orangtua juga kerap membandingkan anaknya dengan orang lain, hal ini tidak ada gunanya, malah bisa membuat anak menjadi merasa tidak berharga.
Baca Juga: Lawan Insecurity, Ini Lirik Lagu 'Hoolala' Milik Yura Yunita Berkolaborasi dengan Dipha Barus
Contoh-contoh di atas menurut Anastasia sangat memengaruhi kerentanan anak untuk mengalami insecure yang berlebihan.
Oleh karena itu Anastasia berpesan pada orangtua untuk mengenal emosinya sendiri terlebih dahulu.
Ketika orangtua sudah memahami emosi yang mereka milki, anak pun bisa belajar dari orangtuanya. Bagaimana manajemen emosi dan mengembangkan kemampuan yang mereka miliki.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Bisa Pengaruhi Rasa Insecure Pada Anak, Ini Dampaknya Pada Pertumbuhan Buah Hati