Bali, Sonora.ID - Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) rencananya akan dibuka pada bulan April 2022 mendatang. Untuk itu, para pelaku pariwisata di Bali perlu menunggu setahun lagi untuk menerima kunjungan wisman.
Nyoman Suharta selaku salah satu pelaku pariwisata Bali mengaku pasrah terhadap rencana kunjungan wisman baru akan dibuka bulan April tahun 2022 mendatang, namun ia juga menghormati keputusan tersebut.
"Hanya bisa pasrah kalau memang dari Kementerian rencanakan seperti itu ya kita gak bisa protes. Pemerintah pusat mestinya memiliki rasa empati terutama kepada masyarakat Bali yang hidupnya tergantung dari pariwisata," ucap Nyoman Suharta.
Baca Juga: Pemerintah Segera Buka Pintu Wisman, PHRI Badung: Harapan Besar Pelaku Pariwisata
Lebih lanjut, Suharta mengatakan bahwa kurang lebih sebanyak 90 persen masyarakat di Bali tergantung kepada sektor pariwisata dan diungkapkan, yang terdampak tidak hanya pelaku pariwisatanya saja tetapi juga penunjang dari pariwisata seperti petani sayur dan buah, peternak ayam, telur dan lainnya juga terdampak akibat pandemi Covid-19.
Pihaknya menegaskan, Jika menunggu satu tahun lagi Bali baru dapat menerima kunjungan wisman tidak tahu nanti akan seperti apa jadinya disini.
"Kalau lagi nunggu satu tahun itu tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Gejolak sosial atau apa itu nantinya tidak tahu kita, karena sekarang sudah habis semua tabungan orang pariwisata," ungkapnya.
Baca Juga: DTW Tanah Lot Bersiap Jadi Kawasan Pariwisata Zona Hijau, Tahap Awal 50 Petugas Divaksinasi Covid-19
Mengenai dibukanya Wisman April 2022, Suharta berharap jika memang baru tahun depan dibuka maka pangsa pasar wisatawan domestik perlu ditingkatkan lagi dengan dipermudahkannya berkunjung ke Bali tidak ada PPKM, penerapan syarat masuk Bali dipermudah tidak PCR atau rapid antigen tapi mungkin bisa rapid antibodi.
"Jika menunggu satu tahun lagi setidaknya domestik dipermudah diberikan kelonggaran untuk melakukan perjalanan. Tidak ada PPKM aturan masuk Bali dilonggarkan tapi dengan syarat disiplin menerapkan protokol kesehatan mungkin dapat membantu pariwisata disini," harap Suharta.
Pihaknya sangat berharap jangan sampai menunggu lagi satu tahun kunjungan wisman ke Bali dibuka, terlalu lama waktunya mungkin dapat dibuka pada bulan Agustus mendatang saat peak season.
Baca Juga: Para Pekerja Pariwisata Di Bali Kini Mendapatkan Jatah Vaksinasi