Dengan demikian, pasangan tersebut mampu menghimpun 20 persen suara, sedangkan pihak opsisi hanya PKS dan Partai Demokrat yang tidak mencapai 20 persen tersebut.
“Dengan majunya pasangan Jokowi-Prabowo, maka akan ada kotak kosong. Dengan kotak kosong maka tensi polarisasi akan kecil. Perkembangan media digital isu polarisasi, waspadalah,” sambungnya menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Qodari juga menyebutkan bahwa dengan majunya pasangan andalannya tersebut, maka pemerintah akan lebih fokus menghadapi Covid-19 dan menjawab tantangan zaman di masa depan.
Baca Juga: Soal Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Jokowi: Gitu Saja Rame!
“Harus bisa jawab tantangan zaman jangan berumah di atas angin,” ujarnya angkat suara terkait dengan masa jabatan presiden yang saat ini menjadi perbincangan hangat.
Wacana adanya skenario penambahan periode presiden tersebut sebelumnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan kemudian disegarkan kembali oleh pernyataan dari Amien Rais.
Sedangkan Jokowi pun menyatakan bahwa dirinya tidak berminat untuk maju lagi menjadi presiden tiga periode.
Baca Juga: Tak Terima Ponakan Banjir Cibiran, Paman Nadya Arifta Angkat Bicara dan Mengaku Keturunan Sultan