Sonora.ID - Dalam Kompas Talks bersama Knowledge Sector Initiative, Menteri Riset Dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan penerapan pembangunan berbasis inovasi atau ekonomi berbasis inovasi merupakan suatu keharusan jika Indonesia ingin mencapai cita-cita menjadi negara maju di tahun 2045.
Menurut bambang, tanpa memasukan inovasi dalam sistem pembangunan, maka indonesia tidak dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan menegah, atau middle income trap.
Hal ini mengingat, Indonesia selama ini fokus pada ekonomi berbasis sumber daya alam dan fokus pada efisiensi struktur perekonomian.
Baca Juga: Dalam Rangka Tingkatkan Pertumbuhan Investor, BEI Hadirkan 4 Inovasi Edukasi Digital
“Memang itu memberikan manfaat dalam bentuk pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, tetapi tampaknya ada batas atau limit dari bentuk pertumbuhan seperti itu. Harus ada trobosan, harus ada breakthrough, dan trobosan itu ada pada inovasi," ucapnya.
Lebih lanjut, Bambang juga mengatakan bahwa, ekonomi berbasis inovasi ini juga tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga dapat merentas kemiskinan dan memperbaiki pemerataan pendapatan.
Baca Juga: Kapan Inovasi Bisnis Harus Dilakukan? Ini Penjelasan Motivator Bisnis Tung Desem Waringin
“Karena ada pengalaman di China ketika mereka tumbuh double digit pada saat yang sama mereka mendorong penggunaan inovasi terutama teknologi untuk penurunan kemiskinan, sehingga pada saat yang sama ketika China naik kelas menjadi GDP tertinggi, disisi lain, mereka berhasil mengurangi tingkat kemiskinan sekaligus menjaga pemerataan pendapatan” jelas dia.
Sehingga, diperlukan perubahan paradigm pembangunan Indonesia, dari ekonomi berbasis sumber daya alam, menjadi ekonomi berbasis inovasi. Bambang setuju jika Ilmu Pengetahuan dan Inovasi harus menjadi landasan pembangunan, dan menjadikan kedua hal tersebut sebagai arus utama pembangunan.
Baca Juga: 1,5 Juta Penduduk Makassar Bakal Dites Covid-19, Diluncurkan 5 Maret 2021