Ia menjelaskan, meskipun kondisi pandemi Covid-19 tetapi ternyata UMKM ini tetap memproduksi. Apalagi, beberapa perusahaan hotel memberi kontribusi pekerjaan berupa sandal kamar untuk tamu yang menginap di hotel mereka.
"Alhamdulillah. Seperti sekarang kita lihat mereka sedang mengerjakan sandal hotel dari salah satu penginapan,” jelasnya.
Sambil melihat-lihat, Armuji memastikan influencer untuk mempromosikan dengan gaya dan ciri khas anak muda untuk menarik kaum milenial supaya berbelanja di UMKM.
"Dilihat cara produksinya, lalu promosikan dengan gaya kalian di akun sosial media kalian ya," tegasnya.
Baca Juga: Ribuan Guru di Surabaya Menerima Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
Sekitar 20 menit berada di lokasi, Cak Ji berpindah menuju UMKM kedua yang jaraknya tidak jauh. Hanya sekitar 500 meter, sudah tiba di lokasi UMKM Tempe Bang Jarwo.
Di rumah produksi Tempe Bang Jarwo, Wawali Kota mendengarkan seksama bagaimana proses pembuatan tempe itu hingga siap dijual. Bahkan, ia yang didampingi pemilik usaha tempe ikut mengemas tempe ke dalam plastik.
Destinasi berikutnya yakni, Dolly Saiki Point (DSP). DSP merupakan tempat oleh-oleh khas rumah kreatif hasil karya warga setempat. Di lokasi ketiga yang berada di Jalan Putat Jaya Lebar B no 27 Surabaya ini, biasanya banyak pengunjung yang datang membeli oleh-oleh. Mulai dari pakaian dan kain batik hingga aksesoris lainnya lengkap berada di sana.
Rute selanjutnya, rombongan menuju lokasi keempat yakni Rumah Kreatif Batik Putat Jaya. Disana Cak Ji bersama para influencer terlihat semakin asik. Sebab, selain melihat-lihat produk, mereka juga diajak membatik diajarkan langsung hingga proses selesai. Alhasil, jadilah sarung tangan batik hasil karyanya. Setelah dari Rumah Kreatif Batik Putat Jaya, ia mengunjungi Sentra Penjahit Bukit Barisan.