Banjarmasin, Sonora.ID - Dinas Sosial Kota Banjarmasin turut angkat bicara, perihal penertiban Anak Jalanan (Anjal) dan pengamen yang beberapa hari belakangan ini marak ditemui di pasar-pasar tradisional.
Saat ini pun gencar Petugas Bidang Peningkatan Sarana dan Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin tengah disibukkan dengan kegiatan pembinaan terhadap para anjal dan pengamen yang beraktivitas di pasar.
Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Iwan Ristianto mengatakan, bahwa pihaknya siap mendukung upaya yang dijalankan oleh Bidang PSDP dan Pasar.
Baca Juga: Bikin Resah Pedagang, Disperdagin Banjarmasin Bentuk Tim Pembinaan Anjal dan Pengamen
"Jika perlu, hasil razia mereka bisa langsung dikoordinasikan dengan rumah singgah," ucapnya saat ditemui Smart FM Banjarmasin di lobby gedung Balai Kota, baru-baru ini.
Ia mengungkapkan, data yang sudah dihimpun oleh Tim Pembinaan Anjal dan Pengamen tersebut bisa disandingkan dengan data milik Dinsos, apakah sudah pernah menjalani pembinaan di Rumah Singgah atau tidak.
Termasuk dengan fenomena para badut jalanan yang saat ini sedang marak terjadi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini. Baik itu badut yang dilakukan oleh anak maupun orang dewasa.
"Mereka (pengaman dan anjal) yang terdata oleh tim pembinaan anjal Bidang Pasar, bahkan juga ditertibkan oleh Satpol PP ini rata-rata adalah orang yang sama," ungkapnya.
Baca Juga: Maraknya Gepeng dan Anjal, Dinsos Palembang Tegas Lakukan Razia
Iwan mengaku, jika rumah singgah yang dibawahi Pemko banjarmasin tersebut sudah sering membina para anjal dan pengamen jalanan. Dengan waktu maksimal pembinaan selama tiga hari.
Nantinya, sebelum keluar dari rumah singgah, warga binaan itu akan membuat surat yang ditandatanganinya terkait pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan yang membuat dirinya terjaring razia.
"Tapi yang kita lakukan itu tidak serta merta langsung diiyakan oleh warga binaan, karena beberapa hari keluar dari rumah rumah singgah ada saja mereka yang kembali turun ngamen jadi badut," bebernya.
Baca Juga: Liposus, Solusi Dinsos Makassar Tuntaskan Masalah Anjal
Kondisi itu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) tersendiri bagi Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) terkait, khususnya Dinsos dan Satpol PP Kota Banjarmasin.
Pasalnya, Iwan menambahkan, seperti main kucing-kucingan, pihaknya sedikit kewalahan dalam menanggulangi permasalahan anjal dan pengamen ini. Dirazia di jalan, mereka pindah ke lokasi baru misalnya pasar.
"Walaupun ada yang bandel dan tidak jera, Ya mau tidak mau, yang jelas sedikit demi sedikit kita tetap melakukan pembinaan kepada mereka," pungkasnya.
Baca Juga: Fenomena Anjal di Palembang, Timbulkan Keresahan di Masyarakat?