“BWI tidak bisa kerja sendirian, ada kendala medan dan fasilitas maka harus bersama-sama. Pemilahan antara wakaf, sedakah dan zakat itu harus diketahui sejak dini,” ungkap Deru.
Deru menambahkan, potensi wakaf sangat besar karena tidak hanya menyasar umat muslim. Umat non muslim dapat memanfaatkan pengelolaan dana wakaf.
Lebih jauh, kesejahteraan masyarakat miskin juga dapat diwujudkan dengan pengelolaan dana wakaf yang baik.
Baca Juga: HD Minta Kompi Tracer dan Vaksinator Bersikap Humanis Kepada Masyarakat
“Ini sebenarnya sentuhan langsung karena dananya harus kekal, tidak boleh habis pakai. Uang dan benda (wakaf-red) harus dikelola. Isi BWI ini heterogen dari berbagai latar belakang ilmu, harapannya bisa mengelola hasil wakaf ini untuk dana abadi bagi kesejahteraan umat di Sumsel,” tandasnya.
Deru juga mengaku akan mendorong jajaran ASN dijajarannya untuk mulai menerapkan wakaf sebagai salah satu gaya hidup (lifestyle).
“Mudah-mudahan wakaf ini kemudian bisa menjadi kebiasaan, karena kita tidak bisa memaksa, tapi himbauan tetap kita lakukan,” pungkasnya.
Baca Juga: Mampu Tekan Angka Losses Padi, Kabupaten/Kota di Sumsel Bakal Dapat Reward