Palembang, Sonora.ID - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengungkapkan, potensi jumlah wakaf di Sumsel dinilai tidak terbatas.
Hal ini seiring dengan baru saja diluncurkannya aplikasi wakaf uang yang mendapat sambutan dari salah satu pengusaha asal Palembang yang mewakafkan Rp 100 juta melalui aplikasi tersebut.
Gubernur mengatakan, hal itu merupakan bentuk kepercayaan masyarakat untuk mewakafkan uang nya ke BWI.
Namun, untuk mengoptimalkan penerimaan wakaf, dirinya menilai perlunya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih memahami arti wakaf seutuhnya.
Baca Juga: Perlancar Laporan Keuangan, Herman Deru Minta Kepala Daerah Bertindak Responsif
Selain itu, seiring dengan telah dilantiknya kepengurusan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Sumatera Selatan periode 2020 – 2024 pada Selasa (16/03) kemarin, HD juga memastikan daerah yang dipimpinnya siap untuk menjadi contoh pengelolaan wakaf uang dan benda.
“Maka saya minta kepada kepengurusan baru ini untuk aktif bersosialisasi dan meliterasi calon pewakif agar mulai dari usia dini gemar berwakaf,” ujar Herman Deru dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut Deru, potensi wakaf yang tidak terbatas hanya dapat dimanfaatkan bila BWI melakukan kerjasama dengan pihak terkait.
Namun, sebelumnya perlu pemahaman yang baik tentang wakaf sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Baca Juga: Gubernur Sumsel Herman Deru Minta Tenaga Pendidik Segera Divaksin
“BWI tidak bisa kerja sendirian, ada kendala medan dan fasilitas maka harus bersama-sama. Pemilahan antara wakaf, sedakah dan zakat itu harus diketahui sejak dini,” ungkap Deru.
Deru menambahkan, potensi wakaf sangat besar karena tidak hanya menyasar umat muslim. Umat non muslim dapat memanfaatkan pengelolaan dana wakaf.
Lebih jauh, kesejahteraan masyarakat miskin juga dapat diwujudkan dengan pengelolaan dana wakaf yang baik.
Baca Juga: HD Minta Kompi Tracer dan Vaksinator Bersikap Humanis Kepada Masyarakat
“Ini sebenarnya sentuhan langsung karena dananya harus kekal, tidak boleh habis pakai. Uang dan benda (wakaf-red) harus dikelola. Isi BWI ini heterogen dari berbagai latar belakang ilmu, harapannya bisa mengelola hasil wakaf ini untuk dana abadi bagi kesejahteraan umat di Sumsel,” tandasnya.
Deru juga mengaku akan mendorong jajaran ASN dijajarannya untuk mulai menerapkan wakaf sebagai salah satu gaya hidup (lifestyle).
“Mudah-mudahan wakaf ini kemudian bisa menjadi kebiasaan, karena kita tidak bisa memaksa, tapi himbauan tetap kita lakukan,” pungkasnya.
Baca Juga: Mampu Tekan Angka Losses Padi, Kabupaten/Kota di Sumsel Bakal Dapat Reward