Alergi dan intoleransi bisa menjadi "akar" ketidaknyamanan di perut.
"Sistem pencernaan sapi sama sekali berbeda dari manusia dan oleh karena itu mikrobioma kita akan memberi berbagai respons yang berbeda pada setiap orang," katanya.
Bagi sebagian orang, mengonsumsi produk susu juga bisa secara signifikan memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup bakteri baik, serta memungkinkan bakteri jahat tumbuh secara eksponensial.
Itulah mengapa, banyak orang mengalami kembung, diare atau bahkan kabut otak setelah mengonsumsi produk susu.
Baca Juga: Kenali TB Usus, Penyakit yang Merenggut Nyawa Ustadz Maaher At Thuwailibi
Bagi orang-orang tersebut, cobalah untuk menghindari makanan hewani, termasuk produk susu, untuk melihat apakah gejala yang dialami akan membaik.
Jika Anda menyukai menu seperti keju, es krim, yogurt, krim dalam kopi, atau mentega, cobalah menggantinya dengan alternatif bebas susu untuk mencaritahu respons tubuh.
Daging tinggi lemak
Mikrobioma akan dipengaruhi oleh apa yang kita makan dan makanan nabati adalah sumber energi bagi bakteri untuk bertahan hidup.
Mikroba usus kecil yang dikenal sebagai prebiotik ini akan berkembang biak bersama serat, yang daapt ditemukan dalam makanan yang berasal dari tumbuhan.
perutBaca Juga: Tanda-tanda Nyeri Haid yang Tidak Normal pada Wanita